Launching Kurikulum Mangrove, Disdik Sumut Siapkan Materi Pembelajaran dan Guru
Launching Kurikulum Mangrove Disdik Sumut Siapkan Materi Pembelajaran Dan Guru
Medan, MISTAR.ID
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik), serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) meluncurkan Kurikulum Mangrove pada Satuan Pendidikan Menengah di Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Jumat (15/11/24).
Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provsu, Lies Handayani Siregar mengatakan, tidak hanya tentang mangrove, tetapi para siswa juga diajak terlibat aktif menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove.
“Dengan melibatkan satuan pendidikan, ke depan pelestarian mangrove di Sumut akan lebih baik lagi dan semoga program ini bisa berjalan dengan baik dan mencapai sasaran sebagaimana yang kita harapkan tadi, 6.078 hektar untuk Sumatera Utara target sampai 2027,” katanya.
Dia berharap ini bisa diwujudkan dan tentunya mohon juga fasilitasnya dari Kementerian LHK untuk Sumatera Utara. “Karena tanpa fasilitasi dan kerja sama, kerja bareng kita ini tidak akan berhasil dengan maksimal,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM, Suwignya Utama, menjelaskan bahwa BRGM diberi tugas untuk melakukan rehabilitasi mangrove. Suwignya mengatakan, kebanyakan kerusakan lingkungan disebabkan karena faktor SDM.
Baca Juga : Disdik Sumut Jadikan Ekosistem Mangrove Kurikulum Muatan Lokal
Di dalam mangrove, selain melakukan penanaman melalui 3M yakni meningkatkan, memulihkan dan mempertahankan, juga pendekatan SDM.
“Jadi kami menggunakan edukasi menyusun modul bersama Dinas Pendidikan Provsu untuk bersama anak-anak nanti mulai mempelajari lingkungan untuk membangun karakter cinta lingkungan,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Roedy Fahrizal, menyebutkan karena hal ini berkaitan dengan materi pembelajaran, pihaknya telah mempersiapkan materi serta kesiapan guru-guru.
“Harapannya nanti bisa kita integrasikan di kurikulum yang akan datang. Sehingga nanti harapannya tidak hanya pengakuan sepintas tapi anak-anak ini juga terlibat dalam restorasi mangrove ini,” tutupnya. (susan/hm24)