Warga Sebut Tembok SPBU yang Roboh di Pancur Batu Berusia 30 Tahun
warga sebut tembok spbu yang roboh di pancur batu berusia 30 tahun
Deli Serdang, MISTAR.ID
Insiden robohnya tembok pembatas milik SPBU Ope Udan di Jalan Karya Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, masih jadi pembahasan.
Sejumlah warga yang bermukim di sekitar lokasi insiden itu menyebut, jika tembok SPBU Ope Udan sudah berdiri sejak lama, yaitu sekitar 30 tahun yang lalu.
“Kalau usia temboknya ini sudah lama kali, dulunya ini masih pendek. Tapi dinaikkan terus sama pemiliknya,” ujar salah seorang warga yang ditemui di lokasi.
Hal senada juga dikatakan oleh Nur Ainun Boru Nasution. Ia mengatakan dirinya dan keluarganya merupakan penduduk lama di lokasi tersebut.
“Kami disini orang lama semua. Tembok ini sudah lama kali lah, dulu waktu bapaknya si pemilik ini masih hidup, tembok nya masih pendek. Baru ditinggikan terus ini ,” ujar Nur Ainun, pada Selasa (17/12/24) malam.
Baca juga: Tembok SPBU yang Roboh Timpa 3 Warga Pancur Batu, 2 Meninggal Dunia
Namun sejak beberapa tahun terakhir saat orang tua dari Niki Ginting (yakni pemilik pertama) meninggal, maka usaha SPBU Ope Udan tersebut dikelola oleh anak-anaknya, termasuk Niki Ginting.
“Dulu SPBU ini punya bapaknya, tapi begitu bapaknya meninggal. Dikelola oleh anak-anaknya. Tapi anak-anak sempat terjadi perdebatan karena berebut siapa yang menjadi pengelola. Akhirnya SPBU nya buka tutup jadinya,” ujar Nur Ainun.
Nur Ainun juga mengatakan, jika warga sekitar sudah sempat memberitahukan kepada Niki Ginting, selaku pemilik dari SPBU tersebut. Jika kondisi tembok milik mereka sudah miring ke jalan agar segera dibetulkan. Namun, tidak ada respon baik dari pihak Niki Ginting.
Menurut Nur Ainun, robohnya tembok SPBU Ope Udan tersebut diduga disebabkan karena usai bangun yang cukup lama. Tidak hanya itu, diduga akibat batu bata terus ditinggikan oleh pemiliknya tanpa memperhatikan pondasinya terlebih dahulu.
“Pondasinya itu kan sudah lama, tidak kokoh lagi. Tapi ditinggikan terus. Ya roboh lah,” timpalnya lagi.
Baca juga: Warga Dengar Gemuruh saat Tembok SPBU Roboh dan Tewaskan Dua Orang
Selain itu, diduga akibat aliran air dari kamar mandi yang merembes ke arah tembok. Sehingga membuat tanah dibawahnya menjadi tanah gambut.
“Belakang inikan toilet, airnya juga arah kemari (tembok) tanahnya jadi lembek gitu kan. Ya jadi roboh lah,” cecarnya.
Kapolsek Pancur Batu, AKP Krisnat mengatakan jika pihaknya tengah menyelidiki kasus robohnya tembok SPBU Ope Udan. Ia mengatakan, jika pihaknya telah turun ke lokasi dan sudah memasang garis polisi.
Ia menjelaskan, korban dalam insiden itu sebanyak 3 orang. Satu orang atas nama Nuraimah (46) alami luka-luka, Muslim (19) anak dari Nuraimah meninggal dunia. Sementara 1 lagi atas nama Ika (12) keluarga dekat dari kedua korban alami luka serius dan meninggal dunia. (matius/hm27)