Sunday, April 27, 2025
home_banner_first
BINJAI-LANGKAT

Menteri BP2MI Desak Pihak Terkait Bongkar Jaringan TPPO di Binjai

journalist-avatar-top
Minggu, 27 April 2025 15.17
menteri_bp2mi_desak_pihak_terkait_bongkar_jaringan_tppo_di_binjai

Menteri Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding saat diwawancarai mengenai tenaga kerja ilegal admin judol di Kamboja. (f:ist/mistar)

news_banner

Binjai, MISTAR.ID

Menteri Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding menyoroti fenomena anak muda asal Kota Binjai yang rela meninggalkan tanah air bekerja sebagai admin judi online (judol) di luar negeri.

Ia meminta kerjasama dari seluruh pihak untuk membongkar seluruh jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Karena setiap tahunnya jumlah pekerja ilegal yang berangkat sebagai admin judol semakin banyak.

"Mereka yang direkrut untuk bekerja sebagai operator judol di luar negeri paling banyak berasal dari Indonesia. Maka saya menduga berarti pemainnya (penyalur) pekerja ilegal ke luar negeri di sini juga banyak," sebutnya.

Hal itu disampaikannya usai mengunjungi tempat usaha makanan/jajanan berskala UMKM milik Eliza Hafni Nasution, 46 tahun, di Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sabtu (26/4/2025) siang.

Menteri mengatakan jumlah pekerja TPPO saat ini yang berhasil dipulangkan dari luar negeri yakni Kota Myawaddy (Myanmar) ada berjumlah sekitar 137 khususnya dari Sumatera Utara.

"Dari jumlah tersebut yang terbesar adalah para pekerja berasal dari Kota Binjai ini," katanya.

Untuk itu, ia meminta perhatian dari seluruh pihak untuk mensosialisasikan boleh bekerja ke luar negeri tapi melalui jalur yang resmi sesuai peraturan negara. Kemudian langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan menjalankan patroli cyber.

"Karena mereka yang terlibat dalam jaringan TPPO ini adalah orang-orang yang pintar dibidang IT," katanya.

Saat ini pihaknya sudah memiliki direktur di bidang cyber yang nantinya akan bertugas untuk menyisir seluruh informasi terkait tawaran promosi bekerja ke luar negeri baik secara ilegal yang berbahaya.

Kadisnaker Pemko Binjai, Hamdani Hasibuan menjelaskan bahwa dari sekian ratus pekerja ilegal di luar negeri yang berhasil dipulangkan, untuk warga Binjai ada 3 orang.

"Warga Binjai yang sudah berhasil dipulangkan ada 3 orang," kata Hamdani, Minggu (27/4/2025) siang.

Berdasarkan informasi diperoleh, Polres Binjai sendiri sudah pernah menangkap seorang pelaku TPPO yang akan memberangkatkan belasan pekerja dari Indonesia ke Kamboja tahun 2024 lalu. Pelakunya merupakan seorang IRT berinisial AT warga Pasar 5 China, Desa Tandam Hilir, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

Seorang mantan pekerja judol asal Binjai yang meminta identitasnya dirahasiakan mengaku pernah bekerja di Kamboja dan membagikan pengalamannya, Rabu (16/4/2025).

“Gaji pokoknya Rp8 juta per bulan, belum lagi bonus bisa sampai Rp10 juta. Ditambah uang makan minum sekitar Rp4 juta. Jadi kalau ditotal, bisa dapat sekitar Rp14 juta sebulan,” ujarnya.

Ia mengatakan, banyak anak muda tergoda karena dalam waktu singkat bisa membeli kendaraan, membangun rumah, hingga bergaya hidup mewah. Namun, dibalik itu semua, pekerjaan tersebut menyimpan risiko besar. “Banyak yang gak tahan. Kalau buat kesalahan, bisa disiksa. Banyak juga yang akhirnya kabur atau minta dipulangkan,” katanya.

Sebagai admin judol, para pekerja biasanya ditugaskan sebagai operator untuk melayani pemain baik dalam proses penarikan dana maupun saat memasang taruhan. Ada juga yang ditempatkan sebagai operator live chat. (bayu/hm24)

REPORTER:

RELATED ARTICLES