Palas, MISTAR.ID

Ketua DPRD Kabupaten Padang Lawas (Palas), Luat Hasibuan, mengungkap alasan jarang mengaktifkan dan membalas pesan WhatsApp miliknya.

Hal ini disampaikan saat ia menerima aspirasi mahasiswa dalam aksi unjuk rasa terkait isu nasional di halaman kantor DPRD Palas, Senin (1/9/2025).

Sejumlah mahasiswa menyinggung kasus konflik PT Barapala di Sihapas Barumun. Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat telah melayangkan surat Rapat Dengar Pendapat (RDP) ke Sekretariat DPRD Palas, bahkan ada yang mengirim langsung melalui WhatsApp ke Ketua DPRD. Namun, pesan tersebut tidak pernah mendapat respons.

Luat menjelaskan, alasan jarang membalas WhatsApp adalah karena banyaknya masyarakat yang mengirim pesan meminta pertolongan. Ia khawatir tidak dapat memenuhi semua permintaan, sehingga mengambil langkah untuk tidak mengaktifkan telepon WhatsApp-nya secara rutin.

Di tempat terpisah, seorang warga, Baginda Hasibuan, menanggapi alasan Ketua DPRD tersebut.

"Apa yang menjadi alasan beliau itu tidak dapat dibenarkan. Sebagai konstituen, kami menyampaikan keluh kesah dan berharap adanya bantuan dari beliau sebagai perwakilan rakyat. Jika Pak Luat sama seperti masyarakat biasa, mungkin kami tidak akan memiliki hubungan apalagi sampai meminta tolong," kata Baginda.

Kasus ini menyoroti tantangan komunikasi antara pejabat publik dan masyarakat, terutama terkait harapan konstituen agar aspirasi mereka didengar dan ditindaklanjuti oleh wakil rakyat. (iskandar/hm16)