Inggou Victory Festival Art 2025 Lahirkan Talenta Muda Seni dari Berbagai Daerah


Pemenang lomba IFA 2025 saat menerima hadiah. (foto: dok panitia/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Gelaran Inggou Victory Festival Art (IFA) 2025 resmi ditutup dengan malam puncak penyerahan hadiah kepada para pemenang di GOR Pematangsiantar, Sabtu (18/10/2025) malam.
Festival seni tahunan ini menutup rangkaian panjang kompetisi yang digelar sejak September dengan menampilkan berbagai bakat muda dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
Ketua Panitia IFA, Yuni Panjaitan, menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta yang datang dari berbagai daerah, mulai dari Pematangsiantar, Simalungun, Binjai, hingga Rantauprapat.
"Tahun ini pesertanya jauh lebih beragam dan kualitas penampilannya meningkat. Kami bangga melihat anak-anak muda tampil percaya diri dan berani menunjukkan karya terbaik mereka," ujarnya.
Dalam kategori vokal solo tingkat SD, juara pertama diraih Josiah Edgar Sinaga dari Binjai, disusul Yoceline Bellvania Purba dan Nicolette Fortunius, keduanya dari Pematangsiantar.
Untuk tingkat SMP, gelar juara dibawa pulang Santiara Grace Sirait dari Pematangsiantar, diikuti Refa Paulina Simamora asal Medan dan Eliana Revelia Gultom dari Pematangsiantar. Sementara di tingkat SMA, Grace Sesilia Sihombing dari Perdagangan berhasil meraih juara pertama, disusul Catrine Giecela Sianturi dari Rantau Prapat.
Kategori Talent Show juga menampilkan ragam penampilan unik, mulai dari tari tradisional, drama musikal, hingga atraksi sulap. Juara pertama diraih Jeconia Eliora Pardosi, disusul Isaura Jehan Silalahi dan Gugun Lamtoguh Saragih. Adapun pada kategori Modern Dance, tim Eyeconic keluar sebagai juara pertama, mengungguli Boemission dan Sixentra.
Pendiri sekaligus pemilik Inggou Victory (Ivory), Roynaldo H Saragih, mengatakan keberhasilan IFA tahun ini menjadi bukti bahwa potensi anak muda di bidang seni terus tumbuh dan perlu mendapat ruang ekspresi.
"IFA bukan sekadar lomba, tapi gerakan budaya. Kami ingin memberi wadah bagi anak-anak muda untuk mengekspresikan diri, menumbuhkan percaya diri, dan membangun karakter positif lewat seni," kata pria dengan gelar Master Musik dari St.Paul University of Manila, Filipina ini.
Ia juga menegaskan komitmen Ivory untuk menjadikan ajang ini agenda tahunan yang berkelanjutan. "Saya sangat terkesan dengan semua kegiatan mulai penyisihan sampai puncak acara. Kami ingin IFA menjadi ruang apresiasi yang konsisten, agar bibit-bibit baru dari daerah bisa terus muncul dan berkembang," katanya.
Salah seorang peserta, Grace Sesilia Sihombing, juara vokal solo tingkat SMA asal Perdagangan, mengaku senang sekaligus terharu bisa membawa pulang juara. "Persaingannya ketat, tapi semua peserta saling mendukung. Saya belajar banyak tentang kepercayaan diri dan teknik bernyanyi di panggung besar," katanya.
Kebanggaan juga dirasakan orang tua peserta, Debora Manurung, yang hadir mendampingi putrinya sejak babak penyisihan. "Ajang seperti ini sangat positif. Anak-anak tidak hanya berkompetisi, tapi juga belajar disiplin dan berani tampil di depan umum. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut setiap tahun," ujarnya.
Ajang yang berlangsung sejak 20 September itu tak hanya menjadi ruang unjuk bakat, tetapi juga wahana pertemuan pelajar lintas daerah. Setiap peserta menampilkan kreativitas yang mencerminkan semangat seni sekaligus keberagaman budaya Sumatera Utara.
Suasana malam puncak di GOR Pematangsiantar berlangsung meriah, diiringi tepuk tangan penonton dan sorak-sorai keluarga peserta yang menyaksikan penyerahan piala, sertifikat, serta uang pembinaan. IFA 2025 menutup rangkaian acaranya dengan penampilan para finalis dan bintang tamu lokal yang menambah semarak panggung.
PREVIOUS ARTICLE
Viral! TikToker Julia Prastini alias Jule Diterpa Isu Perselingkuhan dengan Petinju Safrie RamadanBERITA TERPOPULER









