Simalungun, MISTAR.ID

Batu Gantung merupakan salah satu ikon wisata di Danau Toba yang hingga kini masih menjadi daya tarik bagi wisatawan berkunjung ke Parapat, Kabupaten Simalungun. Selain menawarkan panorama alam yang menakjubkan, batu ini juga menyimpan legenda mistis yang berkembang di masyarakat.

Batu Gantung terletak di tebing berbatu yang menjulang di tepian Danau Toba. Bentuknya yang menyerupai seseorang yang tergantung memunculkan kisah rakyat tentang seorang gadis bernama Seruni.

Konon, Seruni nekat melompat ke jurang karena dipaksa menikah dengan pria yang tidak dicintainya. Saat jatuh, tubuhnya berubah menjadi batu yang menggantung, bersama anjing kesayangannya.

Untuk melihat Batu Gantung dari dekat, wisatawan dapat menaiki kapal kayu tradisional dari Ruang Terbuka Publik (RTP) Pantai Bebas Parapat dengan tarif Rp20.000 per orang.

"Dari sini ke lokasi sekitar 15 menit. Sesampainya di sana, pengunjung dapat menikmati suasana selama 15 menit sebelum kembali," kata Eroz Gultom, salah satu petugas kapal saat ditemui Mistar.id, Minggu (2/2/25).

Salah satu kapal wisata tradisional yang membawa penumpang melihat Batu Gantung Danau Toba. (f: indra/mistar)

Salah seorang wisatawan, Anggi Purba, mengaku sudah lama penasaran dengan kisah Batu Gantung. "Akhirnya bisa melihat langsung. Memang bentuknya unik, dan suasana di sekitar lokasi sangat menenangkan," ujarnya.

Sementara itu, wisatawan lain, Riko Simanjuntak yang berwisata bersama keluarganya, menilai perjalanan menuju Batu Gantung menjadi pengalaman tersendiri.

"Selain melihat Batu Gantung, sepanjang perjalanan bisa melihat keindahan Danau Toba dari sudut yang berbeda. Airnya jernih, anginnya sejuk, benar-benar menyenangkan dengan harga yang terjangkau," katanya.

Selain mengunjungi Batu Gantung, wisatawan juga dapat menikmati berbagai aktivitas di Parapat. Keindahan alam yang berpadu dengan kisah mistis menjadikan Batu Gantung sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. (indra/hm24)