Dairi, MISTAR.ID

Buntut kasus bayi meninggal dalam kandungan yang menimpa keluarga Rahmadayati Ujung, warga Lae Pinang, Kecamatan Sidikalang di RSUD Sidikalang baru-baru ini menjadi perhatian publik.

RSUD Sidikalang yang sudah dinakhodai dua orang management (Direktur) di era kepemimpinan Bupati Dairi Eddy Kelleng Ate Berutu dengan Wakil Bupati Dairi Jimmy AL Sihombing menjadi trending topic bagi warga Dairi akibat timbul ragam persoalan kasus pelayanan buruk dan masalah internal, Kamis (12/1/23).

Eddy-Jimmy sejak dilantik menjadi Bupati/Wakil Bupati Dairi 2019 lalu, langsung mengangkat Direktur RSUD pejabat impor yaitu dr Sugito Panjaitan. Selama kepemimpinan Sugito Panjaitan di RSUD Sidikalang, berbagai kasus menerpa RSUD Sidikalang. Seperti kasus Aria Raja Sianturi (10) seorang pasien harus dilarikan ke salah satu rumah sakit di Medan tanpa surat rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang, setelah mendapat suntikan obat bius, namun batal dioperasi. Kejadian tersebut membuat keluarga pasien marah hingga berujung ke jalur hukum.

Baca Juga:Bayi Meninggal Dalam Kandungan, Keluarga Pasien Berencana Laporkan RSUD Sidikalang ke Polisi

Kemudian kasus seorang dokter dimutasi hanya karena meminta Alat Pelindung Diri (APD) pasca pandemi Covid-19 hingga RSUD dan Pemerintah Dairi dibawa ke PTUN dan mengalami kekalahan di PTUN Medan.

Kasus lainnnya juga banyak menimpa RSUD Sidikalang. Baru-baru ini kasus bayi meninggal dalam kandungan menimpa keluarga Rahmadayati Ujung di bawah kepemimpinan dr Pesalmen Saragih.

Kedua direktur itu juga tidak terlepas dari kasus tentang pengelolaan keuangan RSUD menyangkut insentif nakes dan lain-lainnya yang sempat dicecar DPRD kala sidang paripurna dan RDP.

Pantauan wartawan, di setiap titik kumpul masyarakat Dairi, seperti di warung kopi, tempat umum dan tempat lainnya khususnya di Kota Kecamatan Sidikalang, kasus RSUD Sidikalang menjadi topik pembahasan serius.

Selain ragam kasus di RSUD Sidikalang, di era sedang berjalan 4 tahun Eddy-Jimmy memimpin Kabupaten Dairi, berbagai kasus bencana juga turut menjadi pembahasan serius di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga:Anggota DPRD Dairi Kawal Kasus Bayi Meninggal di RSUD Sidikalang Hingga Tuntas

Seperti bencana kebakaran melanda Dairi di sepanjang 2022 sebanyak kurang lebih 40 kasus, ditambah Januari 2023 dua kasus kebakaran. Demikian juga bencana jalan longsor dan masalah kualitas sejumlah proyek.

Di tengah pembahasan ini, warga juga menduga-duga, berbagai masalah itu muncul diduga terkait dengan ketidakharmonisan pemimpin Dairi yang dilantik 2019 lalu. (manru/hm12)