Saturday, April 26, 2025
home_banner_first
SUMUT

Ekspor di Sumut Turun 4,69 Persen

journalist-avatar-top
Selasa, 3 Januari 2023 11.58
ekspor_di_sumut_turun_469_persen

ekspor di sumut turun 469 persen

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada November 2022 mengalami penurunan dibandingkan Oktober 2022, yaitu dari US$1,08 miliar menjadi US$1,02 miliar atau turun sebesar 4,69 persen.

Disebutkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin bila dibandingkan dengan November 2021, ekspor Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 3,94 persen. “Golongan barang yang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar adalah golongan berbagai produk kimia turun sebesar US$17,19 juta (-13,48%) diikuti oleh golongan barang Karet dan Barang dari Karet sebesar US$12,21 juta (-18,03%). Sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar pada November 2022 terhadap Oktober 2022 adalah golongan kopi, teh, rempah-rempah sebesar US$5,20 juta (16,96%),” sebut Nurul, Selasa (3/1/23).

Disebutkan Nurul, ekspor ke Tiongkok pada November 2022 merupakan yang terbesar yaitu US$227,88 juta diikuti India sebesar US$163,59 juta dan Amerika Serikat sebesar US$88,56 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 46,80 persen.

Baca Juga:Ekspor Sumut Turun 14,85 Persen di September 2022

“Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada November 2022, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$478,40 juta (46,64%),” bebernya.

Sementara itu, untuk nilai impor melalui Sumatera Utara November 2022 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$506,19 juta atau naik sebesar 11,02 persen dibandingkan Oktober 2022 yang mencapai US$455,93 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen. “Nilai impor menurut golongan penggunaan barang November 2022 dibanding Oktober 2022, barang modal naik sebesar 28,99 persen, barang konsumsi naik 27,82 persen dan bahan baku/penolong naik sebesar 7,52 persen,” jelasnya.

Ditambahkannya, pada November 2022, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar US$23,63 juta (27,99%), sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah gandum-ganduman sebesar US$21,96 juta (-77,07%). “Nilai impor November 2022 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$152,96 juta dengan perannya mencapai 30,22 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Malaysia sebesar 77,86 juta (15,38%) dan Singapura sebesar US$44,41 juta (8,77%),” pungkasnya.(anita/hm15)

REPORTER: