Saturday, April 26, 2025
home_banner_first
SOCCER

Kerugian Lewati Ambang Batas, Leicester Terancam Pengurangan Poin

journalist-avatar-top
Rabu, 3 April 2024 09.29
kerugian_lewati_ambang_batas_leicester_terancam_pengurangan_poin

kerugian lewati ambang batas leicester terancam pengurangan poin

news_banner

Leicester, MISTAR.ID

Klub Championship Inggris Leicester City baru saja mengumumkan kerugian sebelum pajak sebesar 89,7 juta poundsterling (± Rp1,8 triliun) pada musim 2022-23, yang membuat tim East Midlands tersebut terdegradasi dari Premier League.

Leicester bisa terancam pengurangan poin setelah Premier League merujuk ke komisi independen pada Maret lalu atas dugaan pelanggaran aturan pengeluaran liga. Mereka telah mengajukan dua proses banding terhadap Premier League dan English Football League (EFL).

Leicester mencatat rekor kerugian terbesar klub, yakni 92,5 juta poundsterling (± Rp 1,85 triliun) untuk musim 2021-22 sambil mengumumkan kerugian sebelum pajak sebesar 33,1 juta poundsterling (± Rp 663.63 miliar) pada tahun sebelumnya.

Baca juga: Kalahkan Lazio 2-0, Juventus Selangkah Lagi Menuju Final ke-22 Coppa Italia

“Setelah periode pertumbuhan dan kesuksesan yang berkelanjutan bagi klub selama satu dekade terakhir, musim 2022-23 merupakan kemunduran signifikan, konsekuensi dari hal tersebut akan dirasakan untuk waktu yang cukup lama,” kata Chief Executive Leicester, Susan Whelan, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

“Sasaran kami dan anggaran terkait untuk 2022-23 sama sekali masuk akal. Namun, bagi klub seperti kami, pencapaian olahraga yang berkelanjutan telah membenarkan tingkat investasi yang diperlukan untuk bersaing dengan klub-klub terkemuka…

“Musim dengan penurunan signifikan di lapangan sepak bola menimbulkan tantangan finansial, terutama dari sudut pandang aturan Profitabilitas dan Keberlanjutan saat ini dalam permainan,” sambungnya.

Baca juga: Pengurangan 4 Poin, Nottingham Forest Terperosok ke Zona Degradasi

Klub-klub Premier League diizinkan mengalami kerugian maksimal sebesar 105 juta poundsterling (± Rp2,1 trilun) selama tiga musim.

Jika terbukti bersalah, Leicester bisa menjadi klub ketiga yang menghadapi pengurangan poin karena melanggar aturan pengeluaran Premier League setelah Everton dan Nottingham Forest.

Leicester yang menjadi juara Premier pada musim 2015-16 saat ini berada di peringkat ketiga Championship, terpaut dua poin di belakang pemimpin klasemen Ipswich Town dan satu poin di bawah Leeds United namun dengan satu pertandingan lebih sedikit. (Mtr/hm22)

REPORTER: