Soal Konversi Teh di Sidamanik, Begini Penjelasan Praktisi Lingkungan Dr Ir Simon H Sidabukke
Soal Konversi Teh Di Sidamanik Begini Penjelasan Praktisi Lingkungan Dr Ir Simon H Sidabukke
Simalungun, MISTAR.ID
Praktisi Lingkungan dari Universitas Simalungun Dr Ir Simon H Sidabukke MSi, yang juga anggota Tim Teknis Komisi Amdal Kota Pematang Siantar, menanggapi bencana banjir yang diduga akibat konversi tanaman teh ke sawit di perkebunan PTPN IV Sidamanik.
Simon Sidabukke menjelaskan, setiap adanya pergantian jenis tanaman atau konversi, bisa dipastikan akan berdampak terhadap lingkungan hidup.
Dampak lingkungan hidup ini bisa berpegaruh terhadap sosial ekonomi, sosial budaya serta terhadap fisika, kimia dan biologi tanah bahkan perairan dan juga udara.
Sekaitan hal itu, hidrologi tanah dalam konversi, dapat menyangkut jumlah penyerapan air, limpasan air dan perubahan penguapan air.
Ini semua, kata Simon, harus dikaji analisis dampak lingkungannya atau amdal, di mana harus dipastikan, apakah benar penyebab banjir dari perubahan tanaman dan bagaimana menghentikan banjir tersebut.
Dalam hal ini, urai Dr Simon, sebuah kajian Amdal harus dilakukan secara tepat dan benar serta akurat, agar efektif. Karena jika tidak, banjir tersebut tidak akan berhenti, atau kambuh di kemudian hari.
Ketidakakuratan subuah amdal, atau kajian, seringkali terjadi karena tidak tepatnya pengambilam sampel, dan cara analisis lanskap suatu lingkungan.