RHS Ikuti Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan Penghubung Dua Kampung di Simalungun
Rhs Ikuti Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan Penghubung Dua Kampung Di Simalungun
Simalungun, MISTAR.ID
Pemerintah Kabupaten Simalungun tengah membangun jembatan penghubung antar dua kampung, yakni Huta Sipangah dan Bukit Hataran, di Nagori Rambuhit, Kecamatan Gunung Maligas, Sabtu (16/4/22). Kegiatan pembangunan jembatan pun dihadiri Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS). Tidak hanya hadir, RHS juga turut melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan tersebut.
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan, pembangunan jembatan sangat dibutuhkan masyarakat di kedua huta (kampung) sehingga akses masyarakat lancar dalam menjalankan aktifitasnya. “Ketika seluruh masyarakat Rambuhit dan Bandar Selamat bersatu. Saya yakin pembangunan jembatan ini terlaksana dengan baik dan segera terselesaikan,” ujar Radiapoh Hasiholan ketika memberikan kata sambutan.
Baca Juga:Tak Lagi Gunakan Jembatan Timbang, Dishub Simalungun Gunakan Portal
Kata pria yang dikenal dengan sebutan RHS tersebut, dirinya berharap tahun 2023 mendatang jembatan penghubung dua kampung tersebut dapat dibangun secara permanen. Dengan tujuan membantu masyarakat agar bisa membawa perubahan dan meningkatkan perekonomian. “Ya minimal bisa dilewati masyarakat untuk mengangkut hasil bumi kita. Sangat dibutuhkan kebersamaan untuk penyelesaian pembangunan jembatan ini,” kata Bupati Simalungun tersebut.
Atas nama pemerintah, Bupati Simalungun berterima kasih kepada masyarakat dan pihak BNI yang membantu pembangunan jembatan. Dalam proses dibangunnya jembatan penghubung dua kampung tersebut, Bupati Simalungun juga turut mendonasikan uang senilai Rp10 juta.
Baca Juga:Jalan Longsor dan Jembatan Amblas di Panei Kabupaten Simalungun
Sementara itu, Ketua Panitia pembangunan jembatan Zen Mahmud dalam laporannya menjelaskan secara singkat tentang riwayat jembatan tersebut. Dimana jembatan penghubung dua kampung tersebut pertama dibangun pada tahun 1998. Saat ini kondisi jembatan rusak sehingga membutuhkan perbaikan. “Kondisi jembatan ini rusak sejak 2 tahun lalu, dan hari ini melakukan pembangunan kembali melalui swadaya masyarakat dan juga mendapat bantuan CSR dari BNI untuk Pembangunan ini sebesar Rp338 juta,” kata Zen Mahmud .
Zen Mahmud kembali menjelaskan, bahwa besar biaya untuk pembangunan jembatan itu mencapai Rp619 juta dengan ukuran panjang 20 Meter dan lebar 2,4 Meter.
Terpisah, Wakil Pemimpin Cabang BNI Pematangsiantar J Gultom menyampaikan, bantuan yang diberikan pihaknya merupakan program bina lingkungan dalam bentuk material yakni bahan-bahan bangunan untuk pembangunan jembatan. “Jadi kami memberikan bantuan ini bukan bentuk uang tunai melainkan berupa bahan untuk pembangunan jembatan dan diharapkan dapat membantu pembangunan ini,” ujarnya.(hamzah/hm15)