Simalungun, MISTAR.ID

Di tengah semarak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang berlangsung sejak 15 Juli 2024, kebiasaan para pelajar tingkat SMP di Simalungun yang naik di atas kap angkutan umum masih menjadi pemandangan yang sering ditemui.

Meski terlihat mengasyikkan, aksi ini menyimpan bahaya yang mengintai di setiap tikungan jalan. Banyak pelajar yang belum sepenuhnya menyadari risiko besar yang mengintai jika mereka terjatuh dari atas mobil.

Apri, seorang sopir angkutan umum menggambarkan dilema yang dihadapi oleh sopir-sopir di daerah ini. “Kalau tidak begitu, tidak ada yang mau naik,” katanya.

Sopir-sopir ini terpaksa membiarkan para pelajar naik ke atas kap, demi memastikan kendaraan penuh penumpang agar tetap bisa beroperasi, meski keselamatan para pelajar menjadi taruhan yang sangat mahal.

Tak sedikit orang tua merasa khawatir dengan kondisi ini. Mereka cemas setiap kali anak-anak mereka berangkat dan pulang sekolah dengan cara yang tidak aman.

Baca Juga : Pelajar Naik di Atas Kap Mobil Angdes, Sebagian Disuruh Sopir

Pada hari kedua MPLS, Kasat Binmas Polres Simalungun AKP Hengky B Siahaan, bersama beberapa anggota kepolisian turun tangan untuk memberikan imbauan keselamatan lalu lintas, Selasa (16/7/24) kemarin.

Amatan Mistar.id di lokasi, Kasat Binmas dan anggota memberikan teguran serta imbauan kepada para sopir angkutan umum agar tidak menaikkan penumpang di atas kap mobil. Langkah ini diambil untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dapat membahayakan keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.

Selain itu, Hengky mengatakan imbauan merupakan bagian dari upaya preventif untuk meningkatkan kesadaran keselamatan berlalu lintas di kalangan sopir angkutan umum.

“Kepada seluruh sopir angkutan umum untuk mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama. Menaikkan penumpang di atas kap mobil sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kecelakaan fatal,” ujarnya saat ditemui di gerbang sekolah SMP N 1 Raya.