Petani Keluhkan Pembagian Pupuk Subsidi di Simalungun
Petani Keluhkan Pembagian Pupuk Subsidi Di Simalungun
Simalungungun, MISTAR.ID
Sejumlah petani di Kabupaten Simalungun mengeluhkan ketidakjelasan dalam pembagian pupuk subsidi yang mereka terima. Salah seorang anggota kelompok tani di Kecamatan Sidamanik, S. Simbolon, menyebut bahwa penyaluran pupuk subsidi di wilayahnya kerap kali tidak teratur, baik dari segi jumlah maupun waktu pembagian.
“Jumlah pupuk yang diterima petani selalu berubah-ubah setiap kali pembagian. Kadang-kadang sekali setahun, kadang dua kali, bahkan bisa sampai tiga kali,” ujar Simbolon, Kamis (24/10/24).
Lebih lanjut, Simbolon mengungkapkan bahwa dasar penyaluran pupuk pun terkesan asal-asalan. Petani yang tidak memiliki lahan tetap masih bisa mendapatkan pupuk, bahkan warga yang sudah lama merantau masih tercatat sebagai penerima.
Menurutnya, hal ini mencerminkan lemahnya pengawasan dan regulasi dalam distribusi pupuk di wilayah tersebut. Ia berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum (APH) segera menyelidiki dugaan adanya penyimpangan dalam proses penyaluran pupuk subsidi, sehingga bantuan tersebut bisa tepat sasaran dan membantu petani yang benar-benar membutuhkan.
Baca juga: Petani Bakal Terima Pupuk Subsidi Secara Langsung Mulai 2026
Keluhan serupa juga datang dari petani di Kecamatan Purba, Simalungun. Seorang petani muda bernama Joel Damanik yang menanam jeruk dan kentang di kawasan tersebut mengaku kesulitan memperoleh pupuk subsidi, khususnya jenis urea. Menurutnya, kelangkaan pupuk ini sangat menghambat aktivitas pertanian yang dijalankannya.
“Saat ini, jangankan pupuk subsidi, pupuk non-subsidi pun sulit ditemukan di pasaran,” kata Joel.
Alumni Universitas Simalungun ini juga menduga bahwa kondisi tersebut diperburuk oleh adanya praktik penyelewengan dan penyalahgunaan wewenang di lapangan, serta birokrasi yang rumit dalam proses distribusi pupuk.
“Baru pada bulan Juni lalu pupuk subsidi datang, dan itu pun yang pertama kalinya dalam tahun ini,” tambahnya.
Kondisi sulitnya akses terhadap pupuk subsidi ini dinilai sangat mempengaruhi keberlangsungan usaha tani para petani kecil di Simalungun. Mereka berharap agar pemerintah bisa segera memperbaiki sistem distribusi pupuk, sehingga lebih merata dan mudah diakses oleh seluruh petani yang membutuhkan.
Baca juga: Penyaluran Pupuk Subsidi di Indonesia Diklaim Rumit
Distribusi pupuk subsidi yang tidak tepat sasaran dapat berdampak luas, terutama bagi sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi di wilayah tersebut.
“Distribusi yang lebih transparan dan pengawasan yang ketat, agar masalah ini dapat segera diatasi,” harapnya. (indra/hm20)
NEXT ARTICLE
BI Perpanjang Kebijakan DP Properti 0 Persen