Cerita Pilu Korban Banjir Bandang Parapat, Terjebak Reruntuhan Batu dan Rumah Hancur


Bebatuan yang terseret banjir menyebabkan rumah hancur (f:indra/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Banjir bandang melanda kawasan Parapat, Kabupaten Simalungun, Minggu (16/3/2025). Peristiwa ini mengakibatkan puluhan rumah rusak, harta benda hanyut, dan membuat warga mengalami kerugian besar.
Salah satu warga, Hotlen Ambarita, mengungkapkan bahwa barang-barang di rumah adiknya lenyap tanpa sisa. Saat banjir datang, keluarganya masih berada di dalam rumah, namun suara batu bergemuruh dari belakang rumah membuat mereka segera berlari keluar tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharga.
"Saat kejadian, kami masih di dalam rumah. Mendengar suara batu dari belakang, kami langsung lari keluar rumah hingga tak sempat menyelamatkan barang," ujar Hotlen saat ditemui Mistar, Senin (17/3/2025).
Tak jauh dari lokasi banjir, terlihat sekumpulan ibu-ibu sedang menjemur surat serta dokumen penting yang masih terselamatkan. Mereka merebahkan badan di halaman ruko yang masih kokoh berdiri.
Sementara itu, seorang warga bermarga Sinaga sempat terjebak di dalam rumahnya selama hampir satu jam. Dia dikelilingi bebatuan dan lumpur yang menghantam bangunan. Sinaga dalam kondisi tidak bisa berjalan karena baru menjalani operasi amputasi. Beruntung, warga sekitar segera mengevakuasinya ke tempat aman.
Banjir juga menghanyutkan berbagai barang berharga, termasuk surat rumah, ijazah, serta dokumen penting lainnya. Tak hanya itu, warga yang memiliki ternak juga mengalami kerugian karena babi dan ayam mereka hanyut terbawa arus banjir.
Tidak hanya merusak rumah warga, banjir juga menghancurkan beberapa tempat usaha. Seorang pemilik warung nasi di Jalan Sisingamangaraja menceritakan bagaimana dahsyatnya air bah menerjang tempatnya mencari nafkah.
"Barang-barang dari rumah di seberang sana langsung menghantam ke sini. Ditabrak lemari-lemari itu, pintu rumah ini hancur, masuklah semua air," ujar boru Silalahi dengan nada pilu.
Warung nasi yang biasa ramai oleh pelanggan kini porak-poranda. Meja dan kursi tersapu arus, sementara peralatan masak dan bahan makanan terendam lumpur.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian materiil yang dialami warga cukup besar. Warga berharap bantuan segera datang untuk meringankan beban mereka serta adanya langkah mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (indra/hm17).