Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
SIANTAR

Pasca Pandemi, Daya Beli Masyarakat Siantar Masih Minim

journalist-avatar-top
By
Wednesday, July 12, 2023 16:44
0
pasca_pandemi_daya_beli_masyarakat_siantar_masih_minim

Pasca Pandemi Daya Beli Masyarakat Siantar Masih Minim

Indocafe

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Juni 2023 lalu, Presiden RI Joko Widodo mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia. Meski sudah berstatus endemi, salah satu supervisor pusat perbelanjaan Ramayana di Pematang Siantar, Eka Arya mengakui daya beli masyarakat di Pematang Siantar masih minim.

Dikatakan Eka, setelah pandemi usai, kenaikan daya beli masyarakat tidak signifikan.

“Daya beli memang ada. Tetapi tidak seperti sebelumnya,” kata dia.

Eka memberikan contoh terkait barang yang banyak dicari masyarakat pasca pandemi. Pada umumnya harga yang tidak terlalu mahal.

Baca juga: Harga Komoditas Di Medan Stabil Namun Daya Beli Kurang

“Kebanyakan daya beli itu menuju ke barang yang harganya menengah ke bawah. Contohnya, di sini ada kita bandrol harga baju Rp 100.000 dapat 3 pcs . Masyarakat kebanyakan beli itu saja. Gak mau keliling melihat barang-barang lain. Sebab, yang lain sudah pasti lebih mahal,” jelasnya.

Kata Eka, minimnya daya beli bahkan berpengaruh kepada sistem perhitungan hari kerja karyawan.

“Kita ini saja, karyawan masih ada yang kerja 20 hari atau 24 hari dalam satu bulan,” ujar Eka.

Baca juga: Daya Beli Belum Pulih, Harga Kebutuhan Pokok di Siantar Turun Lagi

Jika kembali ke masa pandemi, Eka bercerita pada tahun 2019 lalu, sebelum Covid-19 menyebar di Indonesia, daya beli masyarakat masih sangat baik. Bahkan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

“Kalau puncak daya beli itu di tahun 2019 lah. Habis itu anjlok,” katanya.

Dilanjutkan Eka, semenjak Covid-19 melanda, daya beli masyarakat drastis menurun dan bisa dikatakan anjlok hingga ke titik terendah. Bahkan kala itu banyak karyawan yang harus dirumahkan.

Baca juga: Daya Beli Turun dan Ekspor Melambat, Perekonomian Sumut Kontraksi Lebih Dalam

“Setelah Covid-19, ekonomi masyarakat masuk di tahap pemulihan atau dimasa recovery. Bahkan banyak perusahan yang baru merintis dari bawah kembali,” tutupnya. (Abdi/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap