Sunday, April 27, 2025
home_banner_first
SIANTAR

Kilas Balik Perjalanan Pembangunan Tugu Raja Sang Naualuh Damanik

journalist-avatar-top
Sabtu, 26 April 2025 19.40
kilas_balik_perjalanan_pembangunan_tugu_raja_sang_naualuh_damanik

Tugu Raja Sang Naualuh Damanik berdiri di samping Taman Makam Pahlawan (f:ist/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Membangun tugu pendiri Kota Pematangsiantar, Raja Sang Naualuh Damanik membutuhkan perjalanan panjang. Tiga kali pergantian kepala daerah, monumen tersebut tak kunjung terealisasi. Niat menghormati sejarah 'dijegal' sumpah pihak dengan alasan bermacam-macam.

Pembangunan Tugu Raja Sang Naualuh sebenarnya telah direncanakan sejak tahun 2011 silam. Di masa kepemimpinan Wali Kota Hulman Sitorus itu, disepakati lokasi tugu terletak di Jalan Sang Naualuh, Kecamatan Siantar Timur.

Peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 2012, namun tidak ada kelanjutan dari acara seremonial yang dihadiri pejabat dan tokoh adat Simalungun tersebut. Alhasil angan-angan masyarakat Pematangsiantar memiliki tugu pendiri tidak kesampaian.

Pemimpin berganti, era Hulman Sitorus digantikan Wali Kota selanjutnya, Hefriansyah. Pada tahun 2018 pemerintah daerah menganggarkan kembali dana pembangunan tugu raja dengan pergantian lokasi menjadi ke Lapangan Merdeka eks Taman Bunga. Namun lagi-lagi terjadi pembatalan, rencana itu sudah diumumkan ke masyarakat luas.

Atas kesepakatan Pemko dan DPRD Pematangsiantar serta sejumlah tokoh masyarakat dan adat, lokasi dipindahkan lagi ke Lapangan H Adam Malik. Peletakan batu pertama dilakukan bulan November 2018.

Seperti biasa, seremonial peletakan batu pertama untuk kedua kalinya itu dihadiri pejabat penting. Acara dilakukan dan berjalan dengan lancar. Namun, tak berapa lama sekelompok orang melakukan penolakan. Padahal pondasi telah dibangun persis di depan gerbang masuk utama lapangan kebanggaan masyarakat Pematangsiantar.

Pemko Pematangsiantar memutuskan untuk tidak melanjutkan pembangunan. Hingga akhirnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengeluarkan hasil audit, yang menyatakan terjadi pemborosan anggaran sebesar Rp. 913.829.702,68 dan tidak memberikan manfaat kepada masyarakat.

Enam tahun berselang, kepemimpinan Hefriansyah kandas dan digantikan Wali Kota Susanti Dewayani. Sama seperti pendahulunya, Susanti mewacanakan kembali pembangunan Tugu Raja Sang Naualuh. Bahkan pernyataan itu kerap dilemparnya di sejumlah kegiatan resmi wali kota.

Keuangan daerah sebesar Rp5 miliar dialokasikan untuk pembangunan dengan bentuk hibah. Lokasinya kembali seperti yang direncanakan di zaman Hulman Sitorus, yakni Jalan Sang Naualuh simpang tiga Taman Makam Pahlawan.

Seperti biasanya, kebijakan Pemko Pematangsiantar mendapat tentangan dari sejumlah anggota DPRD Pematangsiantar. Para politisi dari lintas partai itu tidak sepakat dengan konsep hibah yang dilakukan.

Rapat berkali-kali dilakukan untuk mengambil kesepakatan. Sejumlah tokoh adat Simalungun termasuk Yayasan Sang Naualuh Damanik dan organisasi kepemudaan dimintai pendapat. Hingga akhirnya DPRD Pematangsiantar mengendur. Kesepakatan diambil setelah dilakukan rapat dengar pendapat antara DPRD Pematangsiantar, Pemko Pematangsiantar dengan Yayasan Rara Sang Naualuh Damanik.

Ketika itu, perancang tugu Hotman Damanik menjelaskan, Tugu Raja Sang Naualuh bakal setinggi 12 meter, dengan rincian patung 6 meter, pijakan 4 meter dan pondasi 2 meter. "Nanti bisa kita expose bagaimana rancangannya," ujarnya.

Peresmian tugu rencananya berlangsung bersamaan dengan HUT ke-154 Kota Siantar, 24 April 2024. Lokasinya persis di samping Taman Makam Pahlawan, Jalan Sang Naualuh, Kecamatan Siantar Timur.

Pada Kamis (29/8/2024), Wali Kota Pematangsiantar saat itu, Susanti Dewayani menggelar peletakan batu pertama. Kala itu dia menegaskan, pembangunan harus selesai sebelum perayaan HUT Kota Pematangsiantar tahun 2024.

“Harapannya, kita tetap sehat sehingga kita bisa bersama-sama meresmikan patung Oppung kita, Oppung Sang Naualuh Damanik,” kata Susanti saat itu.

Kini tugu itu telah resmi, namun bukan Susanti yang meresmikan melainkan penggantinya di pucuk pimpinan pemerintahan, Wesly Silalahi. Secara seremonial, Pemko Pematangsiantar bersama Yayasan Raja Sang Naualuh menggelar acara, Sabtu (26/4/2054).

REPORTER:

RELATED ARTICLES