Harga Beras Sulit Turun, Pengamat: Daya Beli Masyarakat Jadi Berkurang
Harga Beras Sulit Turun Pengamat Daya Beli Masyarakat Jadi Berkurang
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Pengamat Ekonomi Universitas Simalungun, Darwin Damanik memperkirakan harga beras untuk saat ini masih akan sulit turun, walaupun pemerintah telah berupaya menekan harga melalui pasar murah.
Darwin menjelaskan, HET beras medium dan premium yang naik di beberapa daerah kemungkinan trennya untuk kembali normal di pasar sejak awal tahun 2024 masih akan memakan waktu yang cukup lama.
Baca juga: DPRD Siantar Ancam Pangkas Anggaran Dishub Tahun Depan
“Dampak terhadap perekonomian pasti akan berpengaruh sekali, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah menjadi berkurang daya beli terhadap beras ini,” katanya kepada Mistar.id, Jumat (26/4/24).
Ia mengatakan beras sebagai bahan makanan pokok masyarakat kita, kalo naik harganya pasti masyarakat akan mengurangi konsumsinya dan mencari pengganti dari beras. Kenaikan dari harga beras ini sudah pasti akan menaikan inflasi daerah.
“Masyarakat menengah ke bawah sangat rentan sekali dengan kenaikan harga pangan, sulit bagi mereka mencari makanan atau pangan pengganti dari beras ini,” jelasnya.
Ia berharap agar sebaiknya pemerintah harus segera menanggulangi kenaikan harga beras ini dengan impor misalnya, agar ketahanan pangan di masyarakat dapat terjaga.
Baca juga: Bulog Siantar: Harga Beras Premium Rp13.700 Per Kg
“Pemerintah juga perlu menekankan subsidi bantuan petani dari proses input hingga proses distribusi. Pemerintah dapat memberikan bantuan kepada petani hingga masa panen, dengan memberikan alat produksi pertanian, mengintensifkan koperasi menekankan subsidi bantuan petani dari proses input hingga proses distribusi,” pungkasnya.
Selain itu, lanjut Darwin, kenaikan upah selama ini masih lebih rendah dibandingkan kenaikan harga pangan terutama beras. Sehingga kesulitan ini dirasakan sekali oleh masyarakat. (Abdi/hm22)
PREVIOUS ARTICLE
Pj Sekda Pemko Tebing Tinggi Akui Harus Menyikapi Saran Mendagri