Dana Membongkar Gedung 4 Pasar Horas Tidak Ada, Rencana Gagal?


Pedagang Gedung 4 Pasar Horas berjualan di Jalan Merdeka di bawah tenda. (f:roland/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pematangsiantar, Agustina Sihombing menegaskan anggaran Rp1 miliar untuk perencanaan perobohan Gedung 4 Pasar Horas tidak ada. Padahal sebelumnya, saat rapat dengan Komisi II DPRD anggaran itu terlontar, Kamis (20/3/2025).
"Enggak ada anggaran tersebut di BPBD," ucap Agustina saat dihubungi, Kamis (10/4/2025).
"Sampai saat ini pimpinan tidak ada menyampaikan hal ini pada BPBD, dan dana Rp1 miliar tersebut tidak ada di APBD BPBD Tahun 2025," katanya mengakhiri.
Senada itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD), Arri S Sembiring mengatakan pembahasan rencana perobohan gedung belum menuju ke anggaran. "Pembahasan terakhir belum sampai soal uang atau dana," ujarnya.
"Rapat terakhir diberikan tanggung jawab dari Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) dan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memastikan relokasi para pedagang," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar mengagendakan Gedung 4 Pasar Horas, Jalan Merdeka, dirobohkan pada April 2025. Bangunan itu disebut tak layak digunakan kembali.
"Berdasarkan laporan analisis kelayakan bangunan yang dikeluarkan Ahli Konstruksi dari Kota Medan kepada kita pada tahun lalu," ujar Kepala Bidang (Kabid) Tata Ruang dan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Henry John Musa Silalahi.
Sebelum jauh ke sana, kata dia, untuk merobohkan suatu gedung atau bangunan yang sudah tidak terpakai tak bisa sembarangan. Diawali rencana teknis pembongkaran, terdiri dari konsep dan gambar rencana.
"Baik gambar detail, rencana kerja, jadwal, metode dan tahapan," ucapnya.
Musa, sapaan akrabnya, menuturkan perlunya mempertimbangkan beberapa faktor ketika ingin merobohkan suatu bangunan. Di antaranya, lokasi bangunan, bahan bangunan utama, tujuan pembongkaran maupun cara membuang puing-puing bangunan.
"Untuk perobohan Gedung 4 Pasar Horas dengan High Reach Arm, adalah teknik merobohkan menggunakan ekskavator, tank dan alat berat lainnya serta tenaga manusia tentunya. (Perobohan) dimulai dari bangunan paling atas," tuturnya.
"Di lingkungan perkotaan yang padat penduduk, teknik yang digunakan harus aman bagi kru pembongkaran dan bangunan lain serta area publik di sekitarnya," katanya menerangkan.
Ia menyebut, pengamanan lokasi juga harus keadaan yang bebas dari kegiatan usaha perdagangan. Musa bilang, perobohan gedung empat Pasar Horas dilakukan orang yang profesional.
"Untuk semua ini Dinas PUTR Pematangsiantar tengah mempersiapkan dokumen teknis bongkaran yang menjadi pedoman bagi penyedia jasa. Kita berharap perusahaan spesialis atau keahlian khusus pembongkaran yang dapat mengerjakan tugas ini," ucap Musa.
Di sisi lain, Pemko Pematangsiantar berencana merobohkan bekas kebakaran Gedung 4 Pasar Horas. Rencana itu dilakukan dua pekan setelah Hari Raya Idulfitri, atau tepatnya minggu kedua April 2025. Anggaran dikeluarkan dari Dana Tak Terduga (DTT) BPBD mencapai Rp1 miliar.
Direktur Utama PD PHJ Bolmen Silalahi mengatakan analisa teknis pembongkaran berada di Dinas PUTR sebagai pelaksana. Pihaknya, lanjut Bolmen bertugas mengatur skema posisi pedagang.
"Rencana itu hasil dari rapat kami dengan Sekretaris Daerah (Sekda) dan Dinas PUTR. Terkait bagaimana analisa teknis akan kami minta jika sudah selesai," kata Bolmen saat rapat dengan Komisi II DPRD dan komunitas pedagang, Kamis (20/3/2025).
Dikatakan, masa perobohan memakan waktu tiga bulan. Bersamaan dengan itu para pedagang yang kini berjualan di depannya akan direlokasi. Dia sebut, lokasi baru pedagang direncanakan di Jalan Merdeka atau di bawah lokasi pedagang saat ini.
Baca Juga: Pedagang Gedung IV Pasar Horas dan PD PHJ Keluhkan Polisi, Setiap Pencurian Tidak Diproses
"Karena dikhawatirkan akan menganggu proses perobohan, begitu juga jual-beli para pedagang," ujarnya.
Usia perobohan, para pedagang bakal kembali berjualan di Gedung 4 menggunakan kios darurat. Sebab, pembangunan kembali sampai saat ini belum ada kejelasan.
"Karena kita juga harus melihat kondisi di lapangan, satu sisi gedung empat belum tau kapan pastinya dibangun. Begitulah dulu untuk solusi jangka pendek," ucapnya. (jonatan/hm17)