Roket Starship SpaceX Meledak Saat Uji Terbang


Roket Starship milik SpaceX meledak. (f: ist/mistar)
Texas, MISTAR.ID
Roket Starship milik SpaceX meledak saat uji terbang kedelapan yang dilakukan pada, Kamis (6/3/2025) waktu setempat. Roket setinggi 123 meter ini meledak di angkasa setelah mengalami masalah pada mesin.
Starship meluncur dari fasilitas Starbase di Texas Selatan pada pukul 17.30 waktu setempat. Tujuh menit setelah lepas landas, pendorong tahap pertama, Super Heavy, berhasil kembali ke Starbase untuk ditangkap oleh lengan "sumpit" menara peluncuran. Ini menandai keberhasilan ketiga SpaceX dalam mendemonstrasikan teknik pendaratan canggih ini.
Sementara itu, bagian atas Starship, yang sering disebut ‘Ship’, terus melaju menuju Samudra Atlantik. Sesuai rencana, uji terbang kedelapan ini bertujuan untuk melepaskan empat muatan tiruan satelit Starlink pada lintasan suborbital sekitar 17,5 menit setelah peluncuran.
Setelah itu, Starship dijadwalkan melakukan pendaratan terkendali di Samudra Hindia di lepas pantai Australia Barat sekitar 50 menit kemudian.
Namun, skenario tersebut tidak berjalan sesuai harapan. Beberapa dari enam mesin Raptor milik Starship mati. Akhirnya, roket mulai kehilangan kendali dan jatuh. Sekitar sembilan menit setelah peluncuran, kontak dengan Starship terputus, dan diyakini roket tersebut meledak di angkasa.
Insiden ini mirip dengan kegagalan pada uji terbang ketujuh Starship yang dilakukan pada 16 Januari 2025. Dalam uji tersebut, SpaceX juga berhasil menangkap kembali Super Heavy, tetapi kehilangan Starship di fase yang sama.
Menanggapi kejadian ini, Dan Huot, komentator siaran langsung SpaceX, mengatakan bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari dari Starship.
"Jelas banyak hal yang harus dilalui, banyak hal yang harus digali, dan kami akan terus melakukannya," ujar Huot, dikutip dari Space, Jumat (7/3/2025).
Usai insiden ini, Federal Aviation Administration (FAA) segera mengeluarkan perintah penghentian penerbangan di beberapa bandara utama, termasuk Miami, Fort Lauderdale, Palm Beach, dan Orlando.
Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi kemungkinan jatuhnya puing-puing peluncuran luar angkasa. (space/hm20)