Ilmuan Temukan Kawah Asteroid Tertua di Bumi


Kawah Yarrabubba. (f: ist/mistar)
Midwest, MISTAR.ID
Di wilayah Midwest Australia Barat, ilmuwan menemukan kawah bekas tumbukan asteroid tertua di bumi bernama Kawah Yarrabubba, berusia 2,229 miliar tahun.
Kawah Yarrabubba melampaui Kawah Vredefort di Afrika Selatan yang sebelumnya dianggap sebagai yang tertua dengan usia 2,023 miliar tahun.
Kawah ini terletak di dekat kota Meekatharra, sekitar 600 km timur laut Perth, dan memiliki diameter 70 km. Namun, karena telah mengalami erosi ekstrem selama miliaran tahun, fitur permukaannya hampir terhapus karena aktivitas tektonik dan cuaca.
Para ilmuwan dari Curtin University (Australia) dan Imperial College London (Inggris) memecahkan misteri usia kawah ini dengan menganalisis mineral zirkon dan monasit, yang mengandung uranium dan telah menjadi timbal seiring waktu.
Salah satu aspek paling menarik dari penemuan ini adalah usia kawah yang bertepatan dengan berakhirnya glasiasi Huronian, periode ketika Bumi tertutup es.
Tim peneliti, yang dipimpin oleh Thomas Davison dari Imperial College London, menjalankan simulasi komputer tentang asteroid berdiameter 7 km yang menghantam Bumi dengan kecepatan 17 km/detik.
Model ini mengungkapkan bahwa dampak asteroid tersebut dapat menguapkan sejumlah besar es, melepaskan lebih dari 200 miliar ton uap air ke atmosfer.
Karena uap air merupakan gas rumah kaca yang kuat, pelepasan ini diduga dapat berkontribusi pada pemanasan global, membantu mengakhiri periode es yang ekstrem di Bumi.
"Kami melihat kebetulan luar biasa antara usia Yarrabubba dan berakhirnya glasiasi global," ujar Nicholas Timms, ahli geologi dari Curtin University, dilansir dari detikinet, Rabu (5/3/25).
"Jika dampak ini melepaskan cukup banyak uap air, iklim mungkin mulai menghangat," ucap Nicholas lagi.
Mengapa Kawah Yarrabubba Sulit Ditemukan?
Berbeda dengan Kawah Chicxulub di Meksiko yang masih memiliki struktur geologis jelas sebagai salah satu penyebab musnahnya dinosaurus 66 juta tahun lalu. Kawah Yarrabubba telah terkikis secara ekstrem.
Angin, air, dan aktivitas lempeng tektonik telah menghapus semua fitur permukaannya, sehingga hampir tidak terlihat tanpa alat geologi canggih.
Penemuan ini akhirnya terwujud ketika para ilmuwan menemukan anomali magnetik di bawah permukaan berbentuk busur. Ini menjadi ciri khas dari struktur tumbukan yang terkubur.
Selain itu, sampel batuan dari dalam kawah menunjukkan tanda-tanda metamorfisme kejut yang intens, yang semakin memperkuat asal-usul kawah ini dari luar Bumi. (detik/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
BON & BENN 2025-03 05