Prabowo Tanggapi Tudingan Menangi Pilpres Akibat Politisasi Bansos
Prabowo Tanggapi Tudingan Menangi Pilpres Akibat Politisasi Bansos
Jakarta, MISTAR.ID
Presiden terpilih, Prabowo Subianto menilai tuduhan dapat memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena politisasi bantuan sosial (bansos) cuma tudingan tak bernilai.
Ini diutarakan Menteri Pertahanan (Menhan) itu dalam wawancara khusus dengan Al Jazeera yang ditayangkan, pada Sabtu (11/5/24) malam seperti dilansir, Senin (13/5/24).
Prabowo juga berpendapat, pihak-pihak yang menudingnya memenangi Pilpres akibat politisasi bansos cuma ‘kelompok egois.’
Baca juga:Prabowo Tak Mau Diganggu Pemerintahannya, Ini Respons PKS dan PPP
“Gampang menuding, namun saat diawasi dengan saksama dan dan tepat, anda bakal menemukan bahwa tuduhan-tuduhan itu sangat-sangat kosong. Tuduhan yang begitu egois,” paparnya.
Menurut Prabowo, program bansos telah bertahun-tahun dilaksanakan dan disepakati seluruh fraksi partai politik di Senayan. Dirinya mencontohkan mampu meraup perolehan suara tinggi di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN), sementara warga Indonesia yang tinggal di negara lain tak menerima bansos.
Diketahui Prabowo juga kalah dalam perolehan suara di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat (Sumbar). Sementara di kedua provinsi itu juga dilakukan pembagian bansos.
“Seluruh bansos diberikan ke semua provinsi dan saya kalah dalam 2 di antaranya,” papar Prabowo.
Baca juga:Wacana Penambahan Kementerian Baru Kabinet Prabowo-Gibran
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu menyatakan, kemenangannya pada Pilpres 2024 dipengaruhi sejumlah faktor. Seperti pengalamannya yang pernah 2 kali menjadi calon presiden (capres), yaitu pada Pilpres 2014 dan 2019.
Prabowo memenangkan Pilpres 2024 dengan raihan suara melampaui 58 persen. Perolehan suara Prabowo tercatat unggul di 36 dari 38 provinsi.
Namun kemenangan Prabowo sempat digugat Mahkamah Konstitusi (MK). Salah satu yang dipersoalkan menyangkut dugaan politisasi bansos. Namun majelis hakim MK menyatakan tak mempunyai cukup bukti dan meyakini bansos dari pemerintah mempengaruhi pilihan pemilih pada Pilpres 2024. (kcm/hm16)