KPU Evaluasi Pilkada Batu Bara 2024


Kegiatan FGD terhadap Penyusunan Laporan Evaluasi Pemilihan tahun 2024. (f:ist/mistar)
Batu Bara, MISTAR.ID
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batu Bara melakukan evaluasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terhadap Penyusunan Laporan Evaluasi Pemilihan tingkat Kabupaten Batu Bara di Aula KPU Batu Bara, Senin(17/2/25).
Kegiatan diskusi ini fokus mengundang penyelenggara dan stakeholder terkait pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024
Ketua KPU Batu Bara, Erwin mengatakan telah dilalui pesta demokrasi Pilkada serentak di Batubara tahun 2024 dengan mengantarkan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk dilantik dan diambil sumpahnya pada Kamis (20/2/25) mendatang.
"Alhamdulillah, mulai proses awal, penyusunan DPT hingga teknis pelaksanaan berlangsung dengan baik dan lancar sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.
Dikatakannya, suksesnya Pilkada serentak tahun 2024 ini tentunya berkat kerjasama dan dukungan dari semua pihak.
"Baik itu, jajaran penyelenggara, dan dukungan semua Stakeholder yang terkait baik itu TNI/Polri, Bawaslu, Pemkab Batu Bara, Kejaksaan, Lapas Labuhan Ruku, Organisasi Agama, Pemuda dan Masyarakat serta media massa," tuturnya.
Diakuinya KPU Batu Bara menyadari dalam pelaksanaan Pilkada serentak masih ada kekurangan. Tentunya, lewat forum diskusi ini, KPU Batu Bara mendapatkan masukan-masukan dan sumbangsih saran dalam penyusunan laporan evaluasi Pemilihan tahun 2024.
Erwin menjelaskan output dan masukan dari berbagai pihak tentunya akan dilaporkan ke KPU Sumut berguna dan diperlukan demi perbaikan pemilu mendatang.
Komisioner KPU Divisi Data dan Informasi, Tripaith Manalu menjelaskan dalam pelaksanaan Pilkada, DIPA Pilkada sebesar Rp29,5 miliar yang dituangkan dalam MPAD ditandatangani Pj Bupati dan Ketua KPU Batu Bara.
"Untuk kebutuhan anggaran, di badan Adhoc biayanya menelan Rp14,25 miliar. Artinya, sebesar 48,32 persen untuk Badan Adhoc. Sisanya sebesar 51,68 persen untuk keperluan proses pencoklitan sampai pemilihan," ucapnya.
Menurut Tripaith, Evaluasi KPU Batu Bara pada indikator hambatan dan kendala yang ditemukan dalam penyusunan program dan anggaran.
Terkait data Pemilih, lanjut Tripaith, dari awal tahapan sampai akhir tahapan, pihaknya bekerja dengan update pemilih yang pindah dan masuk ke Batu Bara.
Ketua Bawaslu Batu Bara, M Amin mengatakan walaupun tahapan banyak dinamika tapi berlangsung sukses. Ini menggambarkan kontestan Pilkada dewasa dan tidak ada komplik horizontal di tengah-tengah masyarakat pasca penetapan.
"Terkait pada saat pemilihan di TPS, terjadi penurunan partisipasi masyarakat pihaknya telah meng-cross cek, kondisi ekstrim hujan lebat dan berangin adalah persolanan alam. Kondisi ini bukan hanya terjadi di Sumut tetapi di Indonesia," sebutnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Batu Bara Divisi Hukum dan Pengawasan Burhan, mengatakan sepanjang pelaksanaan Pilkada Batu Bara ada beberapa rekomendasi kekeliruan dan sudah ditindak lanjuti.
Komisioner KPU Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Abdillah menyatakan tingkat Partisipasi masyarakat pada Pilkada Batu Bara sebesar 61 persen. (ebson/hm18)
NEXT ARTICLE
Gelar FGD, KPU Evaluasi Pilkada Labura 2024