Jakarta, MISTAR.ID

Lembaga Ketahanan Nasional menyatakan bahwa penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia menghadapi sejumlah potensi ancaman dan risiko terhadap keamanan.

Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto mengungkapkan prediksi tersebut berdasarkan hasil kajian yang mencakup potensi keterlibatan pihak asing dalam Pemilu dan risiko terkait digital demokrasi, terutama dalam konteks media sosial.

Menurut Andi, mereka telah melakukan penilaian terhadap skala ancaman dari berbagai risiko tersebut dan telah melaporkannya secara berkala kepada Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Patuhi Aturan Indonesia, Layanan TikTok Resmi Tutup 4 Oktober 2023

Mereka juga memberikan saran-saran mitigasi untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.

“Risiko-risiko itu kami buat skornya setiap bulan dan kami berikan lengkap dengan saran-saran mitigasi,” jelas Andi.

Namun, Andi tidak bersedian memberikan rincian lebih lanjut mengenai risiko-risiko tersebut karena kajiannya bersifat rahasia, termasuk potensi keterlibatan pihak asing yang dapat mengganggu Pemilu 2024.

Baca Juga: DPR Sahkan UU ASN, Pengangkatan Honorer di Instansi Pemerintah Terlarang

Andi juga menekankan bahwa gesekan politik merupakan potensi risiko tertinggi yang dapat mengancam keamanan Indonesia.
Menurutnya, perkembangan politik menjelang Pemilu dapat menciptakan gesekan politik di dalam koalisi pemerintahan saat ini.

“Risiko paling tinggi friksi politik. Karena dinamika politik yang ada menunjukkan kemungkinan 2024 diwarnai friksi politik yang cukup tajam di dalam koalisi pemerintahan,” tandasnya. (CNN/hm22)