Massa Aksi Harap Gubsu Baru Bantu Selesaikan Konflik Tanah di Deli Serdang


Unjuk Rasa masyarakat Percut Sei Tuan di Kantor Gubsu. (f:iqbal/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Massa yang mengatasnamakan dirinya sebagai Aliansi Mahasiswa Cinta Tanah Air (AMCTA) melakukan aksi unjuk rasa (unras) di Kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Jalan Diponegoro, pada Kamis (20/2/25) siang.
Diketahui massa aksi memiliki tuntutan agar Pengadilan Negeri (PN) Lubuk Pakam membatalkan eksekusi tanah yang ada di Komplek Veteran, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Koordinator Aksi, Fikri berharap Gubsu yang baru saja dilantik yaitu Bobby Nasution bisa membuka jalan serta membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan tanah tersebut.
"Ya, kita harap Gubernur Sumut (Bobby Nasution) bisa menjadikan atensi permasalahan ini dalam program 100 hari kerjanya, agar permasalahan mafia-mafia tanah bisa dituntaskan," ujarnya disela aksi.
Fikri berharap, Ketua PN Lubuk Pakam mundur dari jabatannya. Hal tersebut dikarenakan menurut massa aksi, Ketua PN itu telah menyalahi hukum untuk merebut hak tanah masyarakat Komplek Veteran.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Biro Hukum, Winda Diana Silitonga menemui massa aksi, dan mengatakan aspirasi massa tersebut akan diteruskan kepada pimpinannya.
"Ya, kita tunggu dulu kebijakan Gubernur Sumut yang baru dilantik. Tentu kita akan upayakan terkait ini sembari menunggu putusan dan kebijakan dari Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru," katanya di hadapan massa aksi. (iqbal/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Wamenag Sarankan agar Sistem E-Rapor Diterima Setiap Semester