Saturday, February 1, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Kuli Bangunan Tewas Dimassa, Keluarga Lapor ke Polrestabes Medan

journalist-avatar-top
By
Saturday, November 16, 2019 19:46
17
kuli_bangunan_tewas_dimassa_keluarga_lapor_ke_polrestabes_medan

kuli bangunan tewas dimassa keluarga lapor ke polrestabes medan

Indocafe

Medan | MISTAR.ID -Lantaran tidak terima atas tewasnya Robinson Sijabat (16) akibat diamuk massa di Jalan Besar Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, kini pihak keluarga mendatangi Polrestabes Medan, untuk membuat pengaduannya, Sabtu (16/11/2019)

Kepada wartawan, Asni Boru Situmorang (60) warga Jalan Bantan, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung saat disambangi menuturkan, dirinya datang ke kantor polisi untuk mencari keadilan atas tewasnya Robinson Sijabat, anak laki-lakinya yang dituduh pelaku begal.
Untuk itu, Asni, selaku orangtua keberatan dan ingin mencari keadilan, serta melaporkan para pelaku yang sudah menghilangkan nyawa anak bungsunya itu.

“Anak bungsu saya itu bukan pelaku begal. Tapi dia pekerja kuli bangunan yang setiap harinya pergi kerja pukul 05.00 WIB dengan menumpangi becak atau angkutan umum. Dia juga membawa martil untuk alat kerjaannya di Jalan Pasar 10 Tembung,” tutur wanita paruh baya itu di kantor polisi.

Dikatakannya, biasanya Ribinson Sijabat, setiap harinya jika pergi bekerja selalu bersamanya. Namun di hari naas itu anak bungsunya itu pergi sendiri.

“Di hari naasnya, anak saya itu pergi sendiri dan sempat meminta uang Rp10 ribu untuk ongkos naik becak. Setelah itu saya mendapat kabar jika anak saya diamuk massa dan meninggal di RS Bhayangkara Medan,” kata Asni dengan raut wajah lesu kepada wartawan.

Diketahui sebelumnya, Robinson Sijabat, tewas diamuk massa di Jalan Besar Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan karena diteriaki begal oleh tukang becak yang merasa dirampok pada Minggu (10/11/2019)

Ceritanya, pagi itu sekira pukul 04.00 WIB penarik becak motor (tukang becak) yakni, Deni Ali Lubis (27) warga Jalan Teratai, Gang Teratai 23, Desa Bandar Klipa, Kecamatan Percut Sei Tuan, sedang mangkal menunggu sewa (penumpang) di Jalan Bantan, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung.

Disitu, dirinya didatangi Roni Sijabat, dan dengan ongkos Rp10 ribu, kepadanya minta diantarkan ke Jalan Pasar X, Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan. Beranjak dari Jalan Bantan, kemudian tukang becak itu melaju untuk mengantarkan penumpangnya tersebut.

Namun di perjalanan di Jalan Besar Tembung, tepatnya di depan PT Intan, Deni (tukang becak) melihat Roni Sijabat mengeluarkan martil dari dalam bajunya. Deni, yang ketakutan, lantas menghentikan laju becaknya dan melompat dari becak, serta berteriak rampok.

Teriakan tukang becak itu dengan cepat mengundang warga datang ke lokasi. Akibatnya, warga yang belum mengetahui persoalan yang sebenarnya langsung menghakimi Roni Sijabat, hingga kritis.

Personil Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, mendapatkan informasi adanya amukan massa, lalu datang ke lokasi. Setibanya di lokasi dan melihat kondisi Roni Sijabat berdarah-darah dan tidak sadarkan diri akibat diamuk massa. Lalu polisi membawanya ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan medis.

Sayang, karena luka di kepala yang dialaminya cukup parah, akhirnya nyawa kuli bangunan itu tidak dapat tertolong.

Sementara, barang bukti berupa 1 martil milik korban, dan 1 unit becak bermotor milik deni sudah diamankan polisi. Deni sendiri pun sudah membuat pengaduannya di Polsek Percut Sei Tuan.

Reporter: Hendra Tanjung
Editor: Luhut Simanjuntak

TAGS
journalist-avatar-bottomLuhut