Kasus Perundungan Terjadi di Simalungun, Pelajar SD Jadi Korban


kasus perundungan terjadi di simalungun pelajar sd jadi korban
Simalungun, MISTAR.ID
Seorang anak inisial RS yang merupakan siswa kelas 6 di SD Inpres 095174 Parbalogan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun menjadi korban perundungan oleh teman-temannya.
Berdasarkan video berdurasi 42 detik yang beredar di media sosial (medsos), terlihat RS menggunakan baju motif garis sedang menggenggam buku dan diolok-olok temannya.
Sesuai video itu, diketahui tempat terjadinya perundungan di pekarangan sekolah. Salah seorang juga tampak menganiaya RS hingga terjatuh. Bahkan, oknum guru yang berada di lokasi juga tak berkutik saat menyaksikan kejadian itu.
Baca juga:Di Sumut, Hampir 100 Persen Terbentuk Satgas Khusus Cegah Perundungan di Sekolah
Sementara itu, salah seorang kerabat korban, Josua Frans saat dihubungi mistar.id, pada Jumat (19/4/24) mengatakan, ponakannya itu merupakan seorang anak yatim dan baru selesai operasi usus buntu 6 bulan lalu.
“Dia (RS) bukan anak nakal dan jahat, terlebih kepada teman-temannya. Dirinya baru operasi di bagian perut, apakah harus sekejam itu. Apakah itu yang diajarkan di sekolah,” kesalnya.
Kata Jhosua, ponakannya sudah menjadi korban perundungan sejak masuk sekolah. Dia bilang, RS merupakan anak kedua dari 2 bersaudara yang tinggal tak jauh dari lokasi sekolah.
“Mulai masuk sekolah sudah diganggu terus sama temannya, karena ponakan ku ini diam-diam aja, tak tahu dia melawan,” terangnya.
Baca juga:Disdik Siantar Bentuk TPPK Antisipasi Perundungan dan Kekerasan di Sekolah
Jhosua bilang, pihak keluarga sudah melaporkan kejadian itu ke Pangulu serta Kepala Sekolah (Kepsek). Namun belum ada tindakan dan itikad baik yang terlihat dari keluarga pelaku.
“Saat dijumpai Kepala Desa (Kades), menyarankan agar pihak kami menunggu sembari dia menemui keluarga pelaku. Guru yang tampak dalam video itu juga sudah datang. Dia mengaku, sudah melerai para siswa yang melakukan penganiayaan kepada RS sewaktu kejadian,” katanya.
Jhosua menuturkan, pihak keluarga sangat mengutuk insiden perundungan itu, serta berharap agar pelaku mendapat efek jera atas perbuatannya.
“Kalau harapan keluarga, agar pelaku diberi efek jera lah, supaya tidak ada korban selanjutnya,” tukasnya. (indra/hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Nelayan di Batu Bara Ditangkap Usai Jual Sabu ke Polisi