Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Simalungun Terputus, Warga Harus Memutar Lebih Jauh

journalist-avatar-top
By
Thursday, November 7, 2024 12:34
0
jalan_penghubung_dua_kecamatan_di_simalungun_terputus_warga_harus_memutar_lebih_jauh

Jalan Penghubung Dua Kecamatan Di Simalungun Terputus Warga Harus Memutar Lebih Jauh

Indocafe

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Akses jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Tanah Jawa menuju Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun terputus karena diterjang banjir yang mengakibatkan longsor, Rabu (6/11/24). Akibat kondisi ini, akses utama warga menggunakan roda dua dan mobil lumpuh total.

Putusnya akses jalan akibat longsor tersebut memaksa masyarakat harus memutar arah lebih jauh untuk kembali saling terhubung, seiring penantian pembangunan sementara oleh pemerintah daerah.

Kepala Nagori Tanjung Pasir, Safrizal Butar-Butar mengatakan kejadian ini dikarenakan curah hujan yang sangat deras.

“Kebetulan ini jalan provinsi yang ada di Nagori Tanjung Pasir, gorong-gorong tersumbat jadi karena sangat derasnya dan tingginya debit air tidak bisa masuk ke dalam gorong-gorong itu karena tersumbat,” ujarnya, Kamis (7/11/24).

Baca Juga : Banjir Rendam 41 Rumah dan Ruas Jalan di Medang Deras Terputus

Safrizal mengatakan, tersumbatnya gorong-gorong tersebut dikarenakan pohon tumbang dari atas masuk ke dalam gorong-gorong dan menghantam pinggiran gorong-gorong mengakibatkan terjadinya longsor.

“Kalau untuk tindakan sampai saat ini kita lakukan, Dinas PUPR Provinsi langsung bergerak cepat sudah hadir di sini juga alatnya dan para pekerjanya juga di sini dan akan kita buat semi dalam gotong royong salah satunya dari para perusahaan pabrik sawit yang ada di Kabupaten simalungun dan juga Kabupaten asahan,” tegasnya.

Terputusnya jalan itu membuat ratusan warga harus memutar jalan sekitar satu jam agar bisa mengakses pusat ekonomi, pusat pendidikan, serta layanan kesehatan.

“Jalan alternatif harus memutar sangat jauh, masuk dari Desa Panombean Marjanji dan keluar di Desa Jawa Tonga Satu dan Jawa Tonga Dua, begitu juga sebaliknya. Itu jaraknya satu jam,” ucapnya.

“Kalau untuk alternatifnya itu tidak pantaslah dikatakan, karena tidak pantas dikatakan sempitnya jalan itu membuat kesusahan para pengendara pastinya untuk melintasi jalan tersebut,” timpalnya.

journalist-avatar-bottomSyahrial Siregar