Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Demo Warga 4 Kecamatan di Asahan Tuntut Perbaikan Jalan dan Ancam Blokir Tol Kisaran

journalist-avatar-top
By
Monday, November 18, 2024 14:01
0
demo_warga_4_kecamatan_di_asahan_tuntut_perbaikan_jalan_dan_ancam_blokir_tol_kisaran

Demo Warga 4 Kecamatan Di Asahan Tuntut Perbaikan Jalan Dan Ancam Blokir Tol Kisaran

Indocafe

Asahan, MISTAR.ID

Akibat kesal karena selalu mendapatkan janji perbaikan jalan yang tak kunjung terealisasi, membuat ratusan warga dari empat kecamatan di Kabupaten Asahan, kembali turun ke jalan berunjuk rasa, pada Senin (18/11/24).

Pendemo mengenakan pakaian serba hitam ini berkumpul di jalan Desa Gedangan, Kecamatan Pulo Bandring yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari gerbang pintu tol Kisaran, dan mengancam akan memblokir akses pintu masuk tol.

“Jalan ini rusak sejak proyek jalan tol Kisaran dibangun,” kata Arief selaku koordinator aksi.

Baca juga:PUPR Sumut Tanggapi Aksi Warga yang Demo Soal Jalan Rusak di Asahan

Dengan membawa spanduk berisi kritik pedas, mereka menyerukan nama Mulyono selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) untuk hadir memberikan penjelasan langsung.

Arief menegaskan bahwa warga sudah berulang kali menerima janji perbaikan jalan dari Dinas PUPR Sumut, tetapi tidak ada realisasi hingga saat ini.

Kepada warga, Pemerintah Provinsi Sumut dengan berbagai alasan administratif seperti Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan proses lelang membuat janji itu terus tertunda.

Baca juga:Masyarakat Simalungun Desak Pemerintah Perbaikan Jalan Rusak 15 Tahun

“Hari ini kami ingin dapat kepastian kapan jalan ini di bangun. Jika tidak kami akan bergerak ke pintu tol Kisaran,” tambah Arief, seraya memperingatkan pemerintah agar tidak mengabaikan tuntutan warga.

Mereka berharap aksi protes ini akan menjadi perhatian serius bagi pemerintah provinsi. Dengan ancaman blokir jalan tol Kisaran, mereka menuntut pemerintah segera merealisasikan janji perbaikan infrastruktur yang menjadi akses vital bagi warga di empat kecamatan.

“Jalan ini bukan hanya untuk kami, tapi kelangsungan perekonomian desa. Kami butuh kepastian, bukan sekadar janji,” tutup Arief dalam orasinya. (perdana/hm16)

journalist-avatar-bottomRedaktur Jansen Siahaan