Begini Cara Dua Pelaku Menghabisi Nyawa Fedrick


Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setiawan saat memberikan keterangan. (f: putra/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kasrani dan Agung Pradana ternyata telah merencanakan perampokan dan menghabisi nyawa Michael Fedrick Pakpahan. Sebelum melakukan aksinya, ayah dan anak itu telah mempersiapkan sebuah palu dan kain sarung untuk menghabisi nyawa alumni Fakultas Pertanian USU tersebut.
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setiawan mengatakan, keduanya memesan taksi online menggunakan handphone milik Kasrani, Minggu (6/4/2025).
Keduanya pun dijemput Fedrick di wilayah Sunggal. Dalam perjalanannya, kedua pelaku meminta Fedrick berhenti dengan alasan hendak menelpon keluarga.
"Keduanya mempersiapkan palu dan sarung. Lalu Agung Pradana membekap dengan sarung dari belakang, kemudian mencekik dan Kasrani memukul pakai palu. Kasrani duduk di samping korban. Lalu ditarik ke jok belakang, di situ dipastikan korban meregang nyawa," ucap Gidion.
Usai memastikan korban tewas, keduanya pergi ke kawasan Langkat. Di sana, korban dimasukkan ke dalam karung dan diberi pemberat batu, lalu dibuang ke muara untuk menghilangkan jejak.
"Keduanya kemudian ke rumah kerabatnya, di situ kita temukan plat asli mobil korban. Lalu baju korban ada bercak darah dan alas kaki mobil juga terdapat bercak darah," tutur Gidion.
Sementara pelaku Kasrani mengaku bahwa ia kali pertama berurusan dengan polisi. Dikatakannya, ia nekat melakukan perampokan agar Agung dapat bekerja menggunakan mobil tersebut. Sebelumnya, ia bekerja sebagai buruh bangunan, sementara anaknya, Agung Pradana bekerja sebagai driver ojek online.
"Baru pertama kali, niatnya mobilnya untuk anak dipakai bekerja. Saya kerja tukang bangunan, pemasang keramik," ucapnya. (putra/hm24)