Diduga Menghamburkan Uang Negara, Komisi 3 DPRD Nias Utara Bakal RDP dengan Dinas PUTR


Lokasi proyek pemeliharaan jalan ruas Lotu-Bogali-Awaai sudah beberapa kali ditambal sulam dan ditambal sulam lagi.(f:@satu/mistar)
Nias Utara, MISTAR.ID
Pasca mistar.id berturut-turut memberitakan proyek pemeliharaan jalan ruas Lotu-Bogali-Awaai senilai Rp6.839.444.000 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 lalu hanya menghamburkan uang negara, Calvin Anugerah Zega selaku Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Nias Utara membidangi pembangunan, mengatakan pihaknya akan segera melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mitra kerja dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
"Kita akan segera RDP dengan Dinas PUTR. Sekarang sedang proses penjadwalan paling lama lebih kurang dua mingguan lah," katanya, pada Rabu (5/2/25).
Sementara itu pada waktu yang berbeda, Ketua DPC Partai Demokrat Nias Utara, Hisikia Harefa mengancam akan melaporkan proyek tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH).
“Saya bersama tim sedang mengumpulkan bukti awal dan data-data dan akan melapor ke APH,” kata Hisikia di kantornya.
Perlu diketahui kalau sejak awal pengerjaan proyek yang dikerjakan CV Cemara Indah dengan Wakil Direktur 1 bernama Friaman Gea, publik sudah mencurigai dan memprediksi kualitas proyek itu diragukan, karena terkesan sesuka hati rekanan untuk mengerjakan.
Selain itu, pekerjaan tidak sesuai dengan limit waktu yang sudah tercatat di plang papan proyek.
Padahal Kadis PUTR pernah menyatakan kalau proyek itu dilanjutkan di bulan Januari 2025 lalu. Namun sampai sekarang belum dilanjutkan.
Baca Juga: Proyek Pemeliharaan Ruas Jalan Lotu-Bogali-Awaai Nias Utara Berbiaya Rp6,8 Miliar Terkesan Sia-sia
Justru yang dilanjutkan rekanan balik ke belakang, dengan menambal sulam yang sudah selesai dikerjakan karena sudah rusak.
Anehnya lagi, di plang papan informasi proyek ada beberapa poin jenis pekerjaan sengaja tidak tertulis atau di kosongkan supaya publik tidak mengetahui.
Hal itu bisa dibuktikan di tulisan divisi 4 kosong, dan divisi 8 juga hal yang sama.
Keanehan lain, dalam tahapan proses pengerjaan tambal sulam. Di mana di tambal sulam lagi di lokasi yang baru selesai ditambal sulam sama oleh rekanan. Pekerja hanya membersihkan pakai sapu lidi beberapa titik yang akan ditambal sulam lagi. Diketahui itu sudah beberapa kali di tambal sulam pada lokasi yang sama.
Terkait hal ini, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUTR, Anuar Zega ketika diminta tanggapannya via WhatsApp (WA) menyatakan, pada dasarnya itu tetap dibersihkan.
Salah seorang warga kebetulan masyarakat dari Kota Gunungsitoli hendak pulang ke rumah nya menuturkan hampir jatuh ke aspal ketika menabrak lubang yang ada di tengah-tengah jalan.
“Karena dari atas gak kelihatan jalan yang sudah dilubangi rekanan," kata warga itu.
“Kita berharap kepada pemerintah agar tidak dilama-lamakan dibiarkan jalan yang sudah mereka lubangi itu. Baiknya segera dikerjakan sebelum memakan korban jiwa,” harapnya. (@satu/hm16)