Tuesday, January 28, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

Produsen Seragam Militer PHK Ribuan Karyawannya

journalist-avatar-top
By
Wednesday, June 26, 2024 10:20
18
produsen_seragam_militer_phk_ribuan_karyawannya

produsen seragam militer phk ribuan karyawannya

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex menyebut telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal karyawannya di industri tekstil. Produsen seragam militer itu telah melakukan PHK sebanyak 3.000 karyawan tahun lalu akibat efisiensi.

Direktur Keuangan Sritex, Welly Salam menjelaskan keputusan PHK 35% karyawan itu dilakukan sebagai upaya efisiensi perusahaan. Saat ini, PT Sritex masih mempertahankan 11.000 karyawannya untuk mendukung keberlangsungan usaha.

“Sepanjang tahun 2023 jumlah pengurangan karyawan ada sekitar 3.000 orang sehubungan dengan program efisiensi untuk mendukung operasional dan kelangsungan usaha,” jelas Welly yang disadur dari sindonews, Rabu (26/6/24).

Baca juga : Elon Musk PHK 121 Ribu Karyawan Tesla Imbas Penurunan Penjualan

Dijelaskan Welly, keputusan tersebut diambil lantaran menimbang kondisi perusahaan yang tengah bertahan usai pandemi covid-19. Pertimbangan lain yakni banyak tantangan yang dihadapi.

“Pertimbangannya adalah menyesuaikan dengan kondisi usaha dalam rangka normalisasi usai covid 19 yang dibarengi dengan inflasi dan suku bunga tinggi, perang di beberapa negara serta gangguan supply chain,” terang Welly.

Diketahui, Sritex memiliki fasilitas produksi sebanyak 37 pabrik yang tersebar di sejumlah lokasi di Provinsi Jawa Tengah. Adapun pabrik yang dimiliki PT Sritex seperti di Semarang dan Boyolali. Pabrik terbesar berada di Sukoharjo dengan total lahan seluas 79 hektar.

Baca juga : TikTok PHK Besar-besaran Karyawannya

Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pemerintah perlu menganalisis model bisnis yang di Sritex.

“Kita mesti lihat model bisnisnya seperti apa di Sritex group itu. Apakah bangkrutnya murni karena tekstil, apakah ada masalah-masalah yang dihadapi pusat,” katanya. (snd/hm18)

journalist-avatar-bottomAndiyus