Banjarbaru, MISTAR.ID

Pengacara keluarga wartawan di Banjabaru yang menjadi korban pembunuhan, Muhamad Pazri, mengungkap dugaan kuat bahwa korban mengalami kekerasan seksual oleh prajurit TNI bernama Jumran. Dugaan ini disampaikan berdasarkan sejumlah alat bukti yang dimiliki pihak keluarga.

"Berdasarkan alat bukti, kami sampaikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual. Ini adalah pemerkosaan," ujar Pazri, Kamis (3/4/2025), dikutip dari Antara.

Pazri menjelaskan, pemerkosaan pertama terjadi antara 25–30 Desember 2024, usai pelaku dan korban berkenalan melalui media sosial pada September.

Kala itu, pelaku meminta korban memesankan kamar hotel di Banjarbaru dengan alasan kelelahan. Namun, saat bertemu di hotel, pelaku diduga memaksa masuk ke kamar dan memperkosa korban.

Peristiwa serupa terjadi lagi pada 22 Maret 2025, hari di mana jasad Juwita ditemukan tewas di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

"Korban sempat menceritakan kejadian itu kepada kakak iparnya pada 26 Januari, dan menunjukkan video pendek serta sejumlah foto sebagai bukti," kata Pazri.

Prajurit Jumran kini telah ditahan oleh Denpomal Banjarmasin sejak Jumat (28/3/2025), setelah sebelumnya berdinas di Lanal Balikpapan. Hingga kini, pihak Denpomal belum memberikan pernyataan resmi kepada media. (antara/hm20)