Thursday, January 30, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

Kemenlu RI Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Bangladesh

journalist-avatar-top
By
Tuesday, August 6, 2024 08:57
21
kemenlu_ri_imbau_wni_tunda_perjalanan_ke_bangladesh

kemenlu ri imbau wni tunda perjalanan ke bangladesh

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengimbau warga negara Indonesia (WNI) untuk menunda perjalanan ke Bangladesh. Mengigat situasi dan kondisi Bangladesh yang masih memanas karena aksi unjuk rasa massal di negara itu.

WNI diharapkan bersabar hingga situasi dan kondisi keamanan membaik. Selain itu, pada WNI yang berada di Bangladesh untuk terus waspada.

“Diimbau kepada para WNI di Bangladesh untuk meningkatkan kewaspadaan. Perhatikan keselamatan dan keamanan,” dilansir dari pernyataan Kemlu RI.

Baca juga: PM Bangladesh Sheikh Hasina Mudur, Militer Bentuk Pemerintahan Sementara

WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi nomor Perwakilan RI di Bangladesh, KBRI Dhaka (+880-1-614-444-552), dan Direktorat Perlindungan WNI Kemlu (+62-812-9007-0027).

Kemenlu juga mengingatkan pada WNI yang berada di Bangladesh untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menghindari lokasi aksi unjuk rasa dan kerumunan massa.

Pihak Kemlu RI berharap agar para WNI di Bangladesh bisa terus menjaga komunikasi dan selalu mengikuti langkah-langkah untuk keadaan darurat yang ditetapkan oleh KBRI Dhaka.

Baca juga: Demo Berakhir Rusuh, PM Bangladesh Mundur dan Kabur ke Luar Negeri

Diketahui aksi unjuk rasa massal ini bentuk protes dari mahasiswa terhadap sistem kuota pemerintah Bangladesh untuk pekerjaan publik yang menimbulkan kekerasan di Universitas Dhaka.

Mahasiswa menuntut pengakhiran sistem kuota yang mengalokasikan 30 persen posisi pemerintah untuk anggota keluarga veteran perang 1971.

Massa juga menuduh adanya diskriminasi dan favoritisme terhadap pendukung Perdana Menteri Sheikh Hasina, partainya memimpin gerakan kemerdekaan.

Setidaknya ada 73 orang tewas , termasuk 17 polisi dalam kerusuhan yang terjadi di kota-kota Bangladesh pada Minggu (4/8/24). (ant/hm25)

journalist-avatar-bottomAnita Sinuhaji