Jakarta, MISTAR.ID

Kampanye politik dilakukan di Lembaga Pendidikan menimbulkan kekhawatiran di kalangan sejumlah aktivis pendidikan.

Salah satunya adalah menurunnya kualitas pembelajaran di Kampus maupun di Sekolah.

Koordinator nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji menilai kampanye politik di Lembaga Pendidikan tidak tepat.

Baca juga : Rencana Debat Bacapres di Universitas Indonesia, UI: Masa Kampanye Belum Masuk

Pengenalan politik baiknya di Kampus maupun Sekolah melalui diskusi intelektual.

“Kalau kampanyenya tentu penuh atribut dan mengandalkan dukungan dan provokasi pengguna dalam jumlah besar. Kalau diskusi intelektual, ya tanpa atribut apapun, mengandalkan argumentasi dan data, serta bersifat mendidik dan tidak provokatif,” kata Ubaid, Jumat (25/8/23).