Es Abadi Puncak Jayawijaya Diprediksi Lenyap pada 2026


Es Abadi Puncak Jayawijaya. (f: ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Lapisan es abadi di Puncak Jayawijaya diprediksi lenyap pada 2026 akibat perubahan iklim. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa mencairnya es ini merupakan dampak langsung dari peningkatan gas rumah kaca, terutama akibat pembukaan lahan hutan di Papua.
"Hutan yang terbuka melepaskan karbon dioksida, mempercepat kenaikan suhu permukaan," kata Dwikorita, dilansir dari detikcom, Rabu (26/3/2025).
Data Penyusutan Es
Pemantauan BMKG dan PT Freeport Indonesia sejak 2010 mencatat:
- 2010 → Ketebalan es 32 meter
- 2015-2016 → Menyusut drastis menjadi 5,6 meter
- 2022 → Luas es tinggal 0,23 km²
- 2024 → Tinggal 0,11-0,16 km²
Pemantauan yang awalnya dilakukan langsung di Puncak Sudirman, kini mengandalkan pengamatan udara sejak 2017 akibat keterbatasan akses.
Fenomena ini bukan hanya kehilangan simbol alam Indonesia, tetapi juga peringatan serius akan dampak perubahan iklim yang semakin nyata. (detik/hm20)
NEXT ARTICLE
KPK Periksa Djan Faridz dalam Kasus Harun Masiku