Tingkatkan Kualitas Sekolah Vokasi, SMK Telkom 1 Medan Jalin Kerjasama ke Banyak Perusahaan
tingkatkan kualitas sekolah vokasi smk telkom 1 medan jalin kerjasama ke banyak perusahaan
Medan, MISTAR.ID
SMK Telkom 1 Medan, yang beralamat di Jalan Jamin Ginting Km 11 No. 9C Simpang Selayang, Medan Tuntungan, merupakan salah satu sekolah vokasi yang memiliki empat konsentrasi keahlian. Melalui pendidikan vokasi ini diharapkan mampu membuka jalan karir dengan tuntutan memiliki keterampilan atau keahlian masing-masing program.
Konsentrasi dari Teknik Telekomunikasi adalah Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi (TJA). Untuk Teknik Komputer dan Informatika ada 3 konsentrasi yaitu Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Desain Komunikasi Visual.
Adrianto menjelaskan, jika dilihat secara mental, lulusan SMK Telkom belum benar-benar siap untuk terjun ke dunia kerja, karena mereka masih berusia antara 17 dan 18 tahun.
Persyaratan kerja dari Dinas Ketenagaan Kerja pun, kata Adrianto minimal berusia 18 tahun. Sehingga siswa dengan usia dibawah 18 tahun lebih memilih untuk fokus kuliah.
“Jadi kalau secara mental memang belum siap betul mereka untuk bekerja. Tugas kami di sekolah itu adalah bagaimana menyiapkan mereka mental mereka untuk bekerja. Dan ini biasanya di akhir-akhir tahun begitu mereka sudah mau uji kompetensi,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/7/24).
Selain itu, para siswa juga disiapkan mengikuti bootcamp sebagai persiapan mental mereka untuk bekerja.
“Ada juga psikolog kita datangkan untuk memberikan wejangan kepada mereka bagaimana mempersiapkan untuk dunia kerja. Jangan menganggap dunia kerja itu indah seperti yang dibayangkan mereka,” jelasnya.
Meski begitu, lanjut Adrianto, tak sedikit juga dari para siswa memiliki mental kuat dan memilih bekerja sambil kuliah.
Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom ini telah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan lebih dari 20 instansi. Salah satunya adalah PT. Telkom.
“Di Kota Medan sendiri Kita MoU dengan Witel 1 yang di Jalan Gaharu. Berikutnya lagi anak perusahaan Telkom yaitu Telkom Akses, yang berurusan dengan pemasangan dan pemeliharaannya jaringan fiber optik. Di samping rekrut untuk prakerin juga nanti sambil rekrutmen tenaga kerja. Ada juga anak perusahaan PLN yang menawarkan kerjasama dengan kita yaitu Icon Plus. Kita juga welcome saja semuanya,” ungkapnya.
Untuk tenaga pendidik, Adrianto menjelaskan, pihak sekolah lebih mengutamakan guru yang sesuai dengan konsentrasinya masing-masing. Namun jika guru tersebut mampu dan memiliki kompetensi, maka dapat mengajar ke konsentrasi yang mendekati. Dalam hal ini, yayasan juga selalu mendukung untuk peningkatan kompetensi guru.
“Yang lebih hebatnya lagi, yayasan kami ini, di sekolahan ini ada namanya pelatihan Mandiri (PMM). Itu nanti kalau mereka ada pelatihan mandiri dapat sertifikat, yayasan memberikan reward setiap guru yang memiliki sertifikat, satu sertifikat diberikan Rp500.000 sehingga mau tak mau gurunya ikut upgrade kompetensinya. Ada yang dapat 2 ada yang dapat 3 sertifikat, lalu dikirim ke Bandung. Nanti dari Bandung transfer, satu sertifikat Rp500.000. Kalau ada 5 sertifikat sudah dua setengah juta lumayan kan,” bebernya.
Tahun ajaran baru 2024/2025, siswa baru yang mendaftar berjumlah dua ratus tujuh orang, yang dibagi pada keempat konsentrasi tadi.
Kepala SMK Telkom 1 ini mengaku jumlah guru sebelumnya adalah sebanyak 63 orang. Namun ada 8 diantaranya tidak diperpanjang kontrak. Alasannya, karena ada mata pelajaran yang tidak lagi diajarkan di sekolah tersebut seperti mata pelajaran Mandarin. Kemudian turunnya peminat pada konsentrasi tertentu, menyebabkan pengurangan jumlah guru.
“Kemudian ada juga guru yang mendapatkan hasil penilaian paling rendah dari siswa, dari manajemen, dan dari guru, jadi nanti ada efek banyak keluhan-keluhan pelanggan. Ya sudah, kita nggak perpanjang. Jadi dilimpahkan kepada yang mampu saja lah ngajarinnya. Kita nggak nambah guru tapi dilimpahkan jam mengajarnya ke yang mampu ini tadi,” ungkapnya.
Hingga saat ini, banyak alumni SMK Telkom 1 yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang memiliki MoU dengan sekolah tersebut. Dan ada juga yang bekerja di luar dari perusahaan MoU sekolahnya.
“Tapi rata-rata mereka bekerja yang di luar itu adalah mereka yang kuliah. Tapi yang lulusan SMK rata-rata kerja di perusahaan yang ada MoU kita. Karena MoU yang kita bentuk itu tadi banyak perusahaan yang milik alumni kita. Jadi link terus jalan berkesinambungan, tamat alumninya lalu membuat perusahaan dan merekrut karyawannya ya dari adik-adik alumninya yang dari sini diutamakan gitu,” jelasnya. (susan/hm17)