Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

Sosok Yuli Efriani, Perempuan Muda di Balik Komunitas Peduli Lingkungan Daerah Pesisir

journalist-avatar-top
By
Monday, November 18, 2024 12:00
0
sosok_yuli_efriani_perempuan_muda_di_balik_komunitas_peduli_lingkungan_daerah_pesisir

Sosok Yuli Efriani Perempuan Muda Di Balik Komunitas Peduli Lingkungan Daerah Pesisir

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Keresahan terhadap sampah yang menumpuk dan menimbulkan dampak negatif di daerah kelahirannya, membuat perempuan bernama Yuli Efriani bertekad melakukan berbagai cara untuk memperbaiki masalah ini.

Sebagai anak yang aktif dan peduli lingkungan sejak sekolah, saat memasuki perkuliahan, Yuli memilih jurusan Teknik Lingkungan di Universitas Sumatera Utara (USU). Ia juga banyak mengikuti kegiatan organisasi, kompetisi, dan merupakan penerima beasiswa bidik misi.

Lahir dan besar di Sibolga, membuatnya melihat dan paham bagaimana permasalahan ini perlu diselesaikan. Ketertarikannya terhadap isu lingkungan, menjadi motivasi baginya untuk mendirikan sebuah komunitas bernama Seabolga.

“Kita ingin nama daerah ini tidak hanya menggambarkan sebuah daerah, tapi juga erat kaitannya dengan laut. Sehingga dapat mengingatkan kita selalu bahwa Sibolga ini bakal jadi role model untuk pesisir yang lebih baik di Sumatera Utara (Sumut),” kata Yuli kepada mistar.id, Senin (18/11/24).

Baca juga: Sitti Darna Guru Kimia Motivasi Siswa Peduli Lingkungan dengan Berinovasi Olah Limbah

Berdiri sejak 2019, projek pertama dilakukan di Sibolga. Yuli dan timnya mencoba melakukan gebrakan melalui aksi nyata dengan menyisir sampah pesisir yang kemudian dipilah dan diberikan kepada pihak pengolah sampah daur ulang. Dan kegiatan ini terus berlanjut hingga saat ini.

“Kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pendampingan ke sejumlah keluarga agar dapat memahami cara memilah dan mengolah sampah di rumah. Kita juga aplikasikan mulai dari SD, SMP, dan SMA, supaya mereka juga dapat menumbuhkan kesadaran untuk menjaga lingkungan sedini mungkin,” lanjut aktivis lingkungan ini.

Anak pertama dari dua bersaudara ini menyebutkan, hingga kini, komunitasnya terus berkembang dan berkolaborasi dengan banyak pihak mulai dari institusi, sesama komunitas, hingga pemerintah daerah.

“Tim inti Seabolga saat ini terdiri dari tujuh orang yang merupakan warga lokal. Tetapi komunitas ini juga menyediakan volunteer atau relawan,” sebutnya.

Komunitas yang didirikan oleh wanita kelahiran 1997 ini, juga telah mengantarkannya meraih beberapa penghargaan hingga tingkat internasional seperti Indonesia Women’s Earth Alliance Grassroot by Women’s Earth Alliance Indonesia and Global, 12 Top Ideas at Youth Innovation Challenge by the North American Association for Environment Education (the NAAEE), Young Southeast Asian Leaders Initiative Academic Fellowship by United States Department of State, serta beberapa penghargaan lainnya.

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap

RELATED ARTICLES