Sunday, February 23, 2025
home_banner_first
MEDAN

Sinyal Kuat, Edukasi Lemah: Daerah Pelosok Rawan Judi Online

journalist-avatar-top
By
Selasa, 18 Februari 2025 09.41
sinyal_kuat_edukasi_lemah_daerah_pelosok_rawan_judi_online

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut, Khoirul Muttaqien. (f: amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Khoirul Muttaqien, mengatakan daerah pelosok yang sudah dijangkau sinyal internet berpotensi meningkatkan kasus judi online karena tidak teredukasi.

"Sinyal sudah masuk ke daerah pelosok dan bahkan kencang. Tapi justru kemajuan teknologi menimbulkan dampak negatif, kurangnya edukasi membuat judi online terasa biasa," kata Khoirul, Selasa (18/2/25).

Sambungnya, saat ini pengguna internet sebanyak 210 juta dan marak penawaran produk ilegal seperti investasi ilegal, pinjaman online ilegal, dan judi online.

"Ada gap antara inkulis dan literasi. Inklusi dalam hal ini keterlibatan OJK di sektor jasa keuangan sedangkan literasi adalah pengetahuan jenis bank," ujarnya.

Dikatakannya, inklusi lebih tinggi daripada literasi dan itu berbahaya.

"Berarti banyak orang membuat rekening tapi tidak tahu kegunaan, hak, dan kewajibannya. Asal transaksi saham, asal beli polis, dan asal gadai," ucapnya.

Lanjutnya, ada sekitar 10 persen dan itu merupakan tugas OJK untuk menghilangkan gap tersebut.

"Masyarakat juga harus turut serta membantu, karena data terakhir pelaku judol sekitar 10.000 anak SMP dan SMA," tuturnya.

Dijelaskannya, penanganan investasi dan pinjaman online saat ini sudah 11.389 entitas ilegal yang sudah dihentikan. Nilai kerugian dari 2017 sampai 2023 sebesar Rp139 triliun.

"Aplikasi dan rekening terkait investasi ilegal sudah diblokir OJK, data pengaduan semakin meningkat dan paling banyak dari pinjol yang sebagian besar ilegal," katanya. (amita/hm20)

RELATED ARTICLES