Medan, MISTAR.ID

Tingginya peredaran rokok ilegal di Indonesia telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan karyawan industri rokok legal.

Dengan harga yang jauh lebih murah dan distribusi yang sulit dikendalikan, rokok ilegal tidak hanya merugikan pendapatan negara dari cukai, tetapi juga mengancam stabilitas pekerjaan ribuan karyawan yang bergantung pada industri rokok legal.

Pengamat Sosiolog Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Henry Sitorus Pane mengatakan jika dikaitkan dengan regulasi, setiap perusahaan harus memiliki izin dan kewajiban yang harus dibayarkan kepada pemerintah, seperti cukai.

Baca juga : Rokok Ilegal Marak, Bea Cukai Siantar: Harus Perkuat Strategi Pengawasan

“Kalau ada perusahaan yang ilegal, ya seharusnya kan aparat melakukan tindakan. Karena namanya sudah ilegal ya, ilegal itu kan artinya prakteknya tidak sah. Melanggar hukum. Berarti ya pasti harus ditindak lah,” katanya kepada Mistar.id, Selasa (15/10/24).

Lanjutnya, merajalelanya perbuatan melanggar tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki wibawa dalam penegakan hukum.

“Makanya di negara ini kan ada ketentuan dan ada hak-hak dan kewajibannya. Tidak semena-mena. Itu sudah mengingkari sebenarnya. Mengingkari harga diri atau kesahihan suatu pemerintahan,” sebutnya.

Dikatakannya, aparat hukum harus cepat bertindak untuk memberantas dan menangkap pelaku-pelakunya karena sudah menimbulkan banyak dampak.