Perempuan jadi Target Lahirkan Generasi Cerdas, Belajar Neuroparenting
perempuan jadi target lahirkan generasi cerdas belajar neuroparenting
Medan, MISTAR.ID
Perempuan menjadi target Indonesia Emas di tahun 2045 dalam melahirkan generasi yang cerdas, karenanya perlu belajar neuroparenting.
Hal itu disampaikan Praktisi Neuroparenting, dr Aisyah Dahlan dalam talk show yang diadakan Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Sumut, Kamis (19/12/24).
Dalam paparannya, dr Aisyah menjelaskan berbagai perbedaan antara perempuan dan laki-laki melalui saraf (neuro) organ tubuh.
“Di dalam otak terdapat neuron, berdasarkan penelitian di jantung juga terdapat neuron pada serambi kanan terdapat 40.000 yang saling terikat kabelnya,” jelasnya di Aula Tengku Rizal Nurdin.
Selain itu dikatakannya, otak kiri akan mengatur saraf kanan sedangkan otak kanan mengatur saraf kiri.
“Jadi ketika kita menggerakkan tangan kiri maka yang mengatur adalah otak kanan, begitu sebaliknya,” ucapnya.
Baca juga: Pj Gubsu: Generasi Emas Berasal dari Pendidikan Dini
Neuroparenting, kata Aisyah, membuka wawasan para wanita dalam membedakan ciri khas laki-laki dan perempuan dalam segi medis dan psikologi. Seperti perbedaan jumlah kata yang dikeluarkan.
“Perempuan mampu berbicara hingga 20.000 kata perhari sedangkan laki-laki hanya 7.000 kata perhari. Hal ini yang sering menjadikan perempuan salah paham ketika berkomunikasi dengan laki-laki sehingga menimbulkan pertengkaran,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Guru besar Unimed, Prof Sri Minda menyampaikan bahwa tema yang bertepatan dengan perayaan hari ibu ini berbeda dengan biasanya karena tidak hanya membahas soal peran perempuan dan ibu saja, namun juga tentang jati diri.
“Materi ini luar biasa karena kita diberi tahu bahwa di dalam tubuh kita ada pancaran cahaya di 3600 titik di dalam tubuh. Dengan ini saya berharap semoga ilmu tersebut dapat bermanfaat bagi ibu-ibu untuk di terapkan sebagai contoh bagi anak,” katanya. (dinda/hm27)