Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
EKONOMI

93 Persen Perempuan Pekerja UMKM Terdampak Pandemi

journalist-avatar-top
By
Saturday, April 24, 2021 10:18
0
93_persen_perempuan_pekerja_umkm_terdampak_pandemi

93 Persen Perempuan Pekerja Umkm Terdampak Pandemi

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengatakan para pekerja perempuan lebih rentan terhadap krisis dibandingkan dengan pria. Salah satunya terlihat dalam dampak krisis akibat pandemi virus corona.

Beban perempuan menjadi jauh lebih berat, semakin diperparah ketika adanya kebijakan di rumah (work from home/WFH).

Secara kebiasaan, lanjut Sri Mulyani, peran perempuan di dalam keluarga sangat besar sehingga pada WFH. Tak heran, beban kembali pada rumah ada jauh lebih besar ke perempuan.

Baca Juga: PKK Harus Mampu Merangkul Seluruh UMKM di Medan

“Dalam kondisi Covid-19 banyak sektor formal dan informal yang mengalami perubahan pada pekerja perempuan yang dampaknya sangat tidak sama. Apalagi ketika mereka (perempuan) dihadapkan pada WFH tentu ini akan semakin berat,” ujar Sri Mulyani pada acara Discuss She ‘Perempuan Penggerak Ekonomi Di Masa Pandemi, Jumat, 23 April 2021.

Dia menuturkan bahwa dalam sektor informal seperti UMKM sekitar 93 persen pekerja dan pelakunya adalah perempuan yang ikut terdampak.

Di Indonesia, mayoritas sektor yang terdampak pandemi adalah bidang yang banyak bersinggungan dengan perempuan, misalnya kesehatan dan sosial. Sementara itu, peran perempuan pada dua sektor itu mencapai 70 persen.

Baca Juga: Pandemi, OJK Dorong UMKM Naik Kelas dengan Transaksi Non Tunai

Melihat hal tersebut, Ani berpendapat bahwa Covid-19 menggambarkan dampak lebih besar dan berat pada perempuan. Dengan demikian, hal ini perlu di respons oleh pemerintah.

“Dari sisi kesehatan jelas tentu pemerintah telah mendukung melalui anggarannya dari mulai belanja untuk tenaga kesehatan, memperbaiki fasilitas kesehatan dan vaksinasi supaya Covid-19 teratasi. Kemudian kita lihat dukungan sosial bantuan sosial yang meningkat Rp 220 triliun itu mayoritas ditujukan kepada kepala rumah tangga perempuan yang menerimanya,” papar dia.(cnbc/hm02)

 

journalist-avatar-bottomLuhut