Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

Murid SMP Meninggal Usai Skotjam, ORI Sumut Kembali Gelar Pemeriksaan

journalist-avatar-top
By
Monday, October 7, 2024 20:47
0
murid_smp_meninggal_usai_skotjam_ori_sumut_kembali_gelar_pemeriksaan

Murid Smp Meninggal Usai Skotjam Ori Sumut Kembali Gelar Pemeriksaan

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara kembali melakukan pemeriksaan terkait murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 STM Hilir yang meninggal usai skotjam (squat jump) 100 kali.

Kali ini pemeriksaan dilakukan kepada wali kelas IX A dan guru bahasa Indonesia. Hal ini disampaikan Pjs Kepala Perwakilan ORI Provinsi Sumatera Utara, James Marihot Panggabean, pada Senin (7/10/24).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Marihot, peserta didik berinisial RSS masih mengikuti pembelajaran di sekolah pada hari Jumat, setelah sebelumnya mendapat hukuman squat jump sebanyak 100 kali pada hari Kamis.

Menurut keterangan wali kelas dan guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas RSS, kata Marihot, keduanya mengatakan bahwa murid tersebut dalam keadaan sehat.

Baca juga: Terkait Siswa Meninggal Diduga Usai Squat Jump, Ombudsman Periksa Guru

“Bahkan pada saat mata pelajaran bahasa Indonesia pada sesi pertama pukul 07.15-09.00 WIB bahwa murid bersangkutan tidak mengumpulkan tugas bahasa Indonesia dan guru bahasa Indonesia memberikan teguran secara lisan kepada siswa bersangkutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Marihot mengatakan, SMPN 1 STM Hilir pernah melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kekerasan di sekolah kepada peserta didik, namun belum dilakukan kepada seluruh guru.

“Atas hal tersebut, wali kelas dan guru bahasa Indonesia belum mengetahui siapa saja susunan Tim Pencegahan dan Penanggulangan kekerasan di SMP Negeri 1 STM Hilir, yang tersedia di sekolah hanya Tim Anti Bullying,” lanjutnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, sambung James, peserta didik di sekolah tersebut belum terinformasi dengan baik terkait sarana aduan yang dapat dimanfaatkan jika mengalami kekerasan secara fisik dari guru-guru di SMPN 1 STM Hilir. (Susan/hm27)

journalist-avatar-bottomFerry Napitupulu