Ketua IDAI Sumut Soroti Anggaran Program Stunting yang Habiskan Rp6 Miliar
Ketua Idai Sumut Soroti Anggaran Program Stunting Yang Habiskan Rp6 Miliar
Medan, MISTAR.ID
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Utara (Sumut), dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA (K) turut menyoroti penggunaan anggaran program stunting dalam rapat yang menghabiskan Rp6 miliar.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam acara Penganugerahan APBD Award dan Rakornas Keuangan Daerah 2024 mengungkapkan bahwa anggaran program stunting capai Rp10 miliar.
Tito Karnavian menjelaskan bahwa rapat koordinasi, studi banding dan lainnya menghabiskan Rp6 miliar. Makanan untuk ibu hamil dan anak di bawah dua tahun Rp2 miliar, kemudian sisa Rp2 miliar lagi evaluasi.
Soal anggaran stunting itu, dr Rizky mengatakan bahwa pemerintah yang lebih mengetahuinya, namun ia mengaku sangat menyesalkan hal terkait yang disampaikan Mendagri Tito Karnavian adalah fakta yang sesungguhnya.
Baca juga: Kejati Sumut Periksa Wabup Madina Terkait Dugaan Penyelewengan Dana Stunting
“Pejabat pemerintah yang tidak mau jalankan program penanganan stunting, sebenarnya pelanggaran terhadap konstitusi UUD 1945,” tegasnya, pada Kamis (19/12/24).
Beberapa minggu lalu, kata Rizky, IDAI Sumut melakukan pengabdian masyarakat di daerah Indrapura. Pihaknya menemukan bahwa sebagian besar anak-anak mengalami stunting.
“Banyak kasus stunting di desa-desa, tidak dirujuk ke dokter spesialis anak. Sebagian besar anak-anak di sana (Indrapura) mengalami stunting,” ungkapnya.
Menurut dari pemberitaan yang didengarnya, sebagian besar anggaran penanganan stunting melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Bagaimana pengelolaan anggaran negara tersebut, tentu BKKBN yang lebih tahu. Jika benar ada dugaan penyimpangan, harusnya dilakukan audit secara keseluruhan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK),” pungkasnya. (berry/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Jaksa Tanjung Balai Tanamkan Nilai Antikorupsi di SMP Negeri 13