Kemacetan Kota Medan Tak Terhindari, Pengamat: Perlu Tata Ruang Transportasi
Kemacetan Kota Medan Tak Terhindari Pengamat Perlu Tata Ruang Transportasi
Medan, MISTAR.ID
Kemacetan lalu lintas di Kota Medan saat ini sudah tak terhindari. Apalagi saat banyak pembangunan fasilitas umum yang tak kunjung usai.
Pengamat Tata Kota, Rafliandi Nasution mengatakan, Kota Medan perlu dibuat tata ruang transportasi. “Yang berkaitan dengan jalan, moda transportasi yang digunakan, kemudian wilayah parkir, dan wilayah jam padat, dan sebagainya,” jelasnya saat diwawancarai di kantor Harian Mistar Jalan Kejaksaan No 5EE, Selasa (10/12/24).
Ditegaskan Rafliandi, pemerintah harus melakukan dialog dengan masyarakat untuk mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi. “Jangan tiba-tiba ada pembangunan di sana sini, masyarakat bingung jalanan ditutup harus cari jalan alternatif lain,” katanya.
Rafliandi menambahkan, volume kendaraan di Kota Medan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
“Gak bisa dipungkiri, kendaraan akan terus bertambah. Tapi sebenarnya dengan bertambahnya kendaraan akan bertambah pula pembayaran pajak dan itu yang membantu pembangunan Kota Medan. Maka dari itu kita perlu menata ulang kota, jalanan sudah tidak bisa diperlebar lagi,” paparnya.
Baca Juga : Picu Kemacetan, Puluhan Pool Bus di Jalan SM Raja Medan Akhirnya Disegel
Penataan ulang kota juga diperlukan rambu-rambu pembatasan kecepatan. “Semua yang melanggar rambu-rambu kecepatan akan ditilang secara online, itu akan membuat masyarakat lebih patuh,” jelasnya.
Menurutnya, belum ada ide kreatif terkait pembangunan kota. “Model pembangunan fisik kota kita adalah model ruko, tidak memberikan satu kelembutan. Kita sulit memberikan kebijakan untuk mendisiplinkan masyarakatnya, karena ketidakmampuan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat,” tegasnya.
Rafliandi meminta agar pemimpin Kota Medan kelak tidak merasa seolah penguasa, tapi juga harus mengikutsertakan rakyat ke dalam pembangunan Kota Medan. “Masyarakat pemberi pajak harus diikutsertakan,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah kurang akrab dengan universitas, pemuda, dan organisasi. “Organisasi pemuda di Kota Medan jangan dimusuhi, berikan saja mereka ruang. Saya kira jika bisa menjalin kerja sama yang baik, narkoba pun bisa dibumihanguskan dan begal juga bisa teratasi,” tambahnya. (amita/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Hari Anti Korupsi Sedunia, Kejari Labuhanbatu Bicara Moral