Tuesday, January 28, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

IMT-GT GCMC 2022, Aulia Rachman Paparkan Pembangunan Berkelanjutan di Kota Medan

journalist-avatar-top
By
Tuesday, November 1, 2022 19:34
29
imt_gt_gcmc_2022_aulia_rachman_paparkan_pembangunan_berkelanjutan_di_kota_medan

imt gt gcmc 2022 aulia rachman paparkan pembangunan berkelanjutan di kota medan

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Pemko Medan sukses menyelenggarakan rapat pertemuan ke-5 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Green Cities Mayor Council (GCMC) Tahun 2022 di Hotel Adimulia Medan, Selasa (1/11/22). Mewakili Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman memaparkan capaian dan langkah penting dalam pembangunan berkelanjutan di Kota Medan.

Di hadapan para peserta rapat yang terdiri dari para Wali Kota yang tergabung dalam IMT-GT yang berasal dari negara Malaysia dan Thailand tersebut, Aulia Rachman mengatakan, IMT-GT merupakan inisiatif kerjasama sub-regional yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia, Malaysia dan Thailand pada tahun 1993 yang bertujuan untuk akselerasi transformasi ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat ketiga negara.

Kerjasama IMT-GT mengkolaborasikan antara peran swasta dan pemerintah dalam memanfaatkan sumberdaya baik alam maupun manusia untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan budaya dengan memperhatikan pelestarian lingkungan hidup.

Baca juga: Bobby Nasution Perkenalkan Bangunan Bersejarah Kota Medan ke Perserta Pertemuan IMT-GT GCMC

“Oleh karena itu IMT-GT mempromosikan Green Development Initiative dalam mencapai IMT-GT Vision 2036 yang menjunjung tinggi Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Aulia.

Dijelaskan Aulia, saat ini Pemko Medan telah melakukan beberapa langkah penting guna mendukung pembangunan berkelanjutan, salah satunya di bidang transportasi telah dikembangkan angkutan massal berbasis jalan (Bus Rapid Transit) dan merencanakan pembangunan Light Rail Transit (LRT).

Kemudian penerapan teknologi Intelligent Transportation System (ITS) di 86 persimpangan jalan dan 4 Area Traffic Control System (ATCS) yang dinilai berhasil meredam kemacetan dan perlambatan lalu lintas sehingga dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan kendaraan.

“Sedangkan untuk penerapan E-parking telah kita terapkan di 87 koridor jalan yang bertujuan untuk mendorong pemanfaatan digitalisasi. Selain itu kita juga melakukan pemasangan 17.086 lampu penerangan jalan umum (LPJU) hemat energi serta 300 LPJU tenaga surya yang telah dipasang yang mana semua hal tersebut merupakan implementasi dari Green City Action Plan 2035 Kota Medan sektor transportasi dan energi hijau,” jelasnya.

Terkait persampahan, lanjut Aulia, Pemko Medan terus berupaya untuk membangun TPS3R (Reuse, Reduce, Recycle) sekaligus mempromosikan pemilahan sampah di rumah tangga.

Baca juga: Wali Kota Medan, Malaysia dan Thailand Tanam Pohon di Taman Gajah Mada

“Implementasi Waste To Energy juga terus dikaji yang paling sesuai dengan karakteristik dengan harapan di tahun 2024 Kota Medan sudah memiliki tempat pembuangan akhir sampah (TPA) yang beroperasi dengan sistem Sanitary Landfill,” ungkapnya.

Untuk sektor pendidikan, H Aulia Rachman menyebut terdapat 48 Sekolah di Kota Medan sebagai sekolah Adiwiyata, dimana baik lingkungan fisik dan kurikulum pendidikannya sudah memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup.

Dan terhadap peningkatan luasan ruang terbuka hijau, Kota Medan telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp. 200 Milyar setiap tahunya guna mencapai luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 20% atau 4.587 Ha hingga tahun 2042.

“Kota Medan adalah pusat perekonomian regional terpenting di Sumatera dan salah satu dari tiga kota metropolitan di Indonesia yang ditandai dengan posisi Kota Medan sebagai pusat dari kawasan Metropolitan Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo) yang memiliki fungsi dan peranan strategis sebagai pintu gerbang utama bagi perdagangan, jasa, dan keuangan regional / internasional di kawasan barat Indonesia,” katanya.

Untuk itu, kata dia, Pemko Medan tentunya menyambut baik pelaksanan GCMC Meeting IMT-GT ini, yang mana secara tidak langsung kegiatan ini juga akan lebih mempromosikan sektor basis kota Medan guna meningkatkan daya saing di tingkat internasional.

Baca juga: Kementerian PUPR Bantu Tata Kawasan Belawan, Bobby Nasution: Sudah Ditunggu Sejak Lama

Seperti yang diketahui bersama bahwa semua negara saat ini sedang menghadapi krisis energi dan tekanan inflasi. Ditambah adanya kondisi konflik regional antar negara yang berdampak terhadap energi dan harga pangan. Frekuensi bencana alam dan non alam seperti pandemi kesehatan juga menjadi masalah utama saat ini.

“Pertemuan ini akan menjadi wadah untuk saling bertukar pikiran dan meningkatkan resiliensi kota. Karena itu besar harapanya melalui forum ini kita dapat menjalin kerjasama untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi, pemulihan sektor pariwisata, kerjasama pertanian, industri halal, pengembangan SDM dan Investasi yang tujuan utamanya adalah
melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif untuk kesejahteraan masyarakat,” harap Aulia Rachman.

Dalam pertemuan IMT-GT yang berlangsung sejak 31 Oktober 2022 hingga 1 November 2022 ini turut hadir Wali Kota Hat Yai Municipality (Ketua 5th IMT- GT Green Cities Mayor Council (GCMC) tahun 2022 Pol Lt Gensakom Thongmunee, beserta Wakil Wali Kota Hat Yai Mr Witchai Kanchanasuwon, Wali Kota Yala Municipality Mr Pongsak Yingchoncharoen, Wali Kota Thungsong Municipality Mr Songchai Wongwatcharadamrong, Wali Kota Songkhla Municipality Mr Visit Prayoonsawadate, dan Direktur CIMT Mr Firdaus Dahlan. (rahmad/hm09)

journalist-avatar-bottomLuhut