Fenomena Santet dengan Paku, Nyata Atau?
fenomena santet dengan paku nyata atau
Medan, MISTAR.ID
Penemuan paku dalam tubuh manusia kerap dikaitkan dengan santet. Di Indonesia, dari dulu isu ini sudah berkembang. Tak 1 dan 2 kasus seperti ini muncul dari berbagai penjuru daerah.
Terbaru, Minggu (23/6/24) warganet dihebohkan dengan penemuan 70 batang paku di dalam tubuh seorang pria di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat (Jabar). Isu terkena santet sontak ramai diperbincangkan. Akhirnya diketahui, bahwa pria tersebut merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang kerap menelan paku dan benda lainnya.
Santet biasanya diartikan sebagai upaya jahat untuk mencelakai seseorang dari jarak jauh. Umumnya dilakukan karena dendam, iri dengki, persaingan bisnis dan lainnya.
Baca juga:Bukan Santet, Stevie Agnecya Diduga Meninggal Dunia karena Kanker Serviks
Ami ibn Main, Ustadz sekaligus praktisi spiritual yang berpraktik di Malaysia, Singapura dan Thailand mengungkapkan, tidak ada fenomena gaib/santet yang sampai berbentuk fisik.
“Pada dasarnya segala hal yang berkait gaib, bersifat gaib pula. Tak berbentuk dan tidak mewujud. Santet, adapun pada praktik nyatanya, lebih banyak ‘menyerang’ secara rasa batin dan psikis,” ujarnya kepada mistar.id lewat sambungan telepon, pada Senin (24/6/34).
Di beberapa kasus, walaupun sangat jarang, ketika benar ditemukan benda padat seperti paku, jarum dan lain sebagainya di dalam tubuh manusia, menurut Ami, banyak faktor penyebabnya.
“Selain menelan sendiri benda tersebut, ada juga semacam trik, baik dari paranormal maupun pelaku santetnya dengan memasukan benda padat melalui makanan yang akan ditelan oleh korban tanpa sepengetahuannya,” sambung Ami.
Baca juga:Santet dalam Penelitian, Pergeseran Makna dan Horor
Pria yang kerap mengedukasi masyarakat mengenai hal spiritual ini melanjutkan, hal ini dilakukan bertujuan untuk lebih meyakinkan pasien atau korban bahwa ia terkena santet benar adanya.
Karena medianya lewat makanan, benda yang bisa disisip umumnya berukuran kecil, seperti paku, jarum dan lain sebagainya.
“Saya sendiri sudah 20 tahun lebih berkecimpung di dunia spiritual, belum pernah menemukan fenomena gaib, khususnya santet dapat menyerang langsung dan meninggalkan benda fisik seperti paku dan lainnya yang benar-benar nyata,” tambahnya.
Terakhir, Ami kembali mengingatkan untuk masyarakat agar tidak cepat mudah percaya pada fenomena-fenomena seperti itu.
“Spiritual itu cakupannya luas, tak melulu soal mistis. Lebih ke dalam diri sendiri, pengenalan dan pengembangan. Sayangnya ini menjadi celah untuk sebagian orang memanipulasi guna kepentingan tertentu,” tutupnya. (maulana/hm16)