Medan, MISTAR.ID

Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sudah mulai melakukan pembahasan terkait program mudik gratis pada hari raya Idul Fitri tahun 2025 mendatang.

Kepala Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan mengatakan pihaknya telah melakukan rapat perdana terkait hal tersebut.

"Ya mudik gratis sudah kita rapat dengan stakeholder, bahkan kita sudah ada followup beberapa dari operator yang menyampaikan harga dari layanan yang mau kita ambil. Jadi konsepnya kita tidak lagi menyewa kendaraan tapi membeli layanan seat (kursi)," ujarnya kepada Mistar.id, Jumat (31/1/25).

Agustinus mengatakan pada mudik gratis kali ini pihaknya akan memberdayakan operator bus yang memiliki rute sesuai dengan layanan program mudik. Dirinya pun mengatakan hal tersebut agar operator bus tidak dirugikan karena berkurang penumpang.

"Untuk angkutan jalan kita memberdayakan operator yang ada di rute-rute mudik yang kita layani contohnya Tarutung, Barus, Rantau Prapat, Sibolga, Gunung Tua jadi kita berdayakan operator yang melewati itu. Jadi mereka (masyarakat) daftar seperti biasa, kemudian datanya itu kita sampaikan ke operator bahwa pemudik yang didata untuk dilayani," ungkapnya.

Menurutnya, jadi tidak merugikan operator bus, karena dinamikanya dilihat operator mungkin merasa kenapa yang dipakai bus pariwisata, penumpang pun bisa hilang.

"Yang diharapkannya di masa tersebut dia bisa dapat lebih, ini malah engga bisa dapat," sambung Agustinus.

Meski begitu, Agustinus pun mengajak para operator bus agar bisa aktif dalam memenuhi kewajibannya.

"Kemudian kita juga mendorong agar operator itu bisa taat terhadap kewajiban, mengurus izin, kartu pengawasan kalau tidak ya tidak kita pakai, jadi ada take and gift. Jadi operator bus ini juga mau kita berdayakan tapi taat dengan aturan," tuturnya.

Selain itu, pada program mudik tahun ini akan membantu pemudik untuk mengangkut sepeda motor miliknya. Menurut Agustinus target utama program tersebut yakni yang memiliki sepeda motor.

"Untuk angkutan jalan kita sediakan untuk angkut sepeda motor (pemudik). Jadi kita prioritaskan pemudik yang awalnya mau menggunakan sepeda motor, jadi sepeda motornya kita angkut menggunakan angkutan," jelasnya.

Agustinus mengatakan angka kecelakan sepeda motor masih tinggi. Hal tersebut jugalah yang membuat pihaknya ingin mengangkut sepeda motor pemudik.

"Jadi fokusnya kita ingin mengurangi kecelakaan karena faktor penggunaan sepeda motor pemudik, jadi makanya kita prioritaskan pemudik yang bawa sepeda motor. Jadi orangnya naik angkutan, sepeda motornya pake ekspedisi," ungkapnya.

Pada program mudik gratis tahun ini pun, sambungnya, pemudik akan dilayani pergi dan pulang beserta kendaraannya. Menurutnya, akan dikhawatirkan jika pemudik kembali memakai sepeda motornya pada saat arus balik.

"Jadi selain membantu masyarakat dalam pembiayaan kita juga memastikan angka kecelakaan juga turun. Dan itu dilayani pulang pergi, karena kalau tidak sama saja, pulang mudiknya naik sepeda motor juga dong," sebutnya.

Terkait jadwal, Agustinus mengatakan akan lebih fleksibel dari sebelumnya dalam rentang waktu yang telah ditentukan.

"Kemudian pengaturan jadwal juga tidak seperti sebelumnya, jadi mereka bisa memilih dalam seminggu yang mereka rasa cocok. Jadi kita hanya bayar (ke operator) yang memang berangkat, jadi tidak ada seat yang terbuang," pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, seorang mahasiswa di Kota Medan, Rizki Irwansyah (25) menyambut baik.

"Kalau memang gitu bagus juga sih, karena kan seperti saya yang mahasiswa punya motor, kadang kalau mau naik bus, bingung biaya ngirim motor mahal, kalau mau pulang naik motor juga mahal," ujarnya.

Mahasiswa asal Kabupaten Mandailing Natal tersebut berharap bisa berkesempatan mendapatkan tiket program mudik gratis nantinya.

"Ya semoga bisa ikut (mudik gratis) nanti, hitung-hitung mengurangi biayalah," harapnya. (iqbal/hm18)