Tuesday, January 28, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

Dampak longsor Sibolangit: Bahan Baku Air Depot Terhenti

journalist-avatar-top
By
Tuesday, December 3, 2024 20:42
45
dampak_longsor_sibolangit_bahan_baku_air_depot_terhenti

dampak longsor sibolangit bahan baku air depot terhenti

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Dampak longsor di Sibolangit pada 27 November turut dirasakan sebagian besar depot air minum (DAM) di Kota Medan. Pasokan bahan baku air untuk diolah, yang mayoritas didatangkan dari kawasan itu terhambat selama beberapa hari.

Pemilik depot air Alfin, Suardin Ndruru (35), mengaku usahanya sempat tutup total selama kurang lebih tiga hari.

“Kemarin sempat juga nggak masuk air 5 hari. Baru semalam air dari Sibolangit masuk,” ungkapnya kepada Mistar.id, Selasa (3/12/24) sekira pukul 18.45.

Ardin mengaku, usahanya yang terletak di Jalan Marindal I, Kecamatan Medan Amplas, ini hanya memiliki stok hingga 28 November malam dan terpaksa ditutup walaupun permintaan warga masih banyak.

Baca juga:Polrestabes Medan Dirikan Posko Penanggulangan Longsor Sibolangit, Berikut Nomor Pengaduan

“Sewaktu masuk semalam itu, masyarakat berlomba-lomba membeli air. Ada peningkatan penjualan juga dari 150 galon, sekarang bisa capai 220 galon per hari,” katanya.

Meski tidak terkena banjir, tetapi Ardin menyebutkan bencana ini sangat berdampak terutama dari segi ekonomi masyarakat.

“Ya longsor juga, depot jadi terbengkalai semua. Kita mengalami kerugian juga sebenarnya karena kekosongan air,” ucapnya lagi.

Ia berharap, pemerintah dapat mencari solusi untuk perbaikan masalah yang sama ke depannya.

Baca juga:Korban Longsor Sibolangit Bertambah, 2 Jenazah Dikirim ke RS Adam Malik

“Apalagi Patumbak ya, banyak yang memiliki usaha, ada ternak. Banyak juga ternak masyarakat hanyut waktu banjir, kan itu merugikan ekonomi masyarakat,” sambungnya.

Di sisi lain, pemilik Windy water, Ruston, memiliki dua aliran air untuk depotnya yakni air bor dan juga yang berasal dari Sibolangit.

Ruston mengaku, sejak 27 November, ia telah mengganti aliran ke air bor yang menyebabkannya harus menggunakan dua pompa sekaligus.

“Kalau air Sibolangit sudah kembali normal, saya balik lagi pakai itu karena harganya pun nggak mahal. Kita nggak perlu hidupkan pompa, tekanannya sudah bagus. Kalau penggunaan bor ini kita harus hidupkan dua pompa,” ungkapnya.

Baca juga:Krisis Air Bersih Akibat Longsor di Sibolangit

Ruston turut bersimpati terhadap masyarakat yang terdampak, karena hingga saat ini, air di wilayah tinggal mereka, Jalan Karya Kasih, Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, masih mengalami mati air.

Hal ini menyebabkan terjadinya lonjakan permintaan air galon di DAM milik Ruston. Ia menyebutkan, pada hari pertama air mati, mulai pukul 08.00 WIB hingga 01.00, mereka masih melayani pembeli air.

Ruston menyebutkan, penjualannya meningkat sekitar 100 hingga 200 persen dari biasanya.

“Masalahnya kami juga nggak sanggup menyuplai air untuk mandi mereka. Ada yang minta 10 hingga 15 galon, dan kita batasi hanya sampai 5 galon per keluarga. Biasanya kami menjual 150 galon per hari, sekarang bisa sampai 300 ke 400 galon per hari,” sebutnya.

“Kita berharap, supaya cepat lah normal kembali airnya, karena nggak cukup juga sumur-sumur warga untuk digunakan,” sambungnya lagi. (susan/hm17)

journalist-avatar-bottomRedaktur Patiar Manurung