Medan, MISTAR.ID

Bripka LA yang diduga membuat keributan di rumah salah satu warga di Tebing Tinggi masih diperiksa. Dan diketahui ia berstatus personel Polrestabes Medan dan berdinas di Polsek Medan Tembung.

Kapolsek Medan Tembung, Jhonson M Sitompul saat dikonfirmasi mengatakan Bripka LA baru ditugaskan di Polsek Medan Tembung dan bertugas di unit provos.

“Baru sekitar tiga bulan dimutasi ke Polsek Medan Tembung, sebelumnya dari Polsek Medan Barat. Saat ini bertugas di unit provos,” terangnya, Rabu (18/12/24).

Baca juga:Kapolrestabes Medan Buka Suara terkait Oknum Polwan yang Viral di Tebing Tinggi

Terkait keributan yang dilakukan Bripka LA, Jhonson mengaku baru mengetahuinya melalui media sosial. Namun, menurutnya, perilaku Bripka LA berbeda saat bertugas di Polsek Medan Tembung, bertugas dengan baik.

“Yang kita tahu bahwa yang bersangkutan dimutasi ke Polsek kita, kita lihat dia memang melaksanakan tugas dengan baik. Karena kita bisa dengan langsung mengawasinya. Terkait dengan peristiwa, di luar sepengetahuan kami, karena ini juga di luar jam dinas,” jelasnya.

Perlu diketahui, Bripka LA viral di media sosial karena diduga ribut di rumah salah seorang warga di Tebing Tinggi. Sebelum keributan terjadi, Bripka LA datang dengan sejumlah orang.

Sementara pemicu keributan diduga karena sebelumnya warga tersebut telah mendatangi rumah Bripka LA.

Baca juga:Sempat Viral di Medsos, Diduga Oknum Polwan Tebing Tinggi Mabuk dan Konsumsi Narkoba

Warga yang belum diketahui identitasnya itu diduga kecewa karena anaknya tidak lolos masuk polisi. Padahal sebelumnya Bripka LA disebut-disebut memberi harapan kepada warga tersebut.

Mengetahui apa yang dilakukan warga tersebut, Bripka LA diduga tak terima sehingga ia balik mendatangi warga tersebut, tak lama kemudian terjadi keributan.

Meski begitu, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan membantah bahwa anggota sebagai calo masuk Polri.

Ia menyebut bahwa Bripka LA memiliki bimbingan belajar untuk masuk menjadi calon anggota Polri. Namun, calon siswa yang dimaksud diduga tidak lulus dan menimbulkan kericuhan.

“Paktanya dia memang mempunyai usaha sampingan bimbel. Bimbel ini kemudian ada bias-biasnya. Mungkin dia menjanjikan, tapi dia tidak punya kapasitas untuk menentukan seseorang lulus atau tidak menjadi anggota Polri,” tegasnya. (putra/hm17)