Medan, MISTAR.ID

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut, Basarin Yunus Tanjung melalui data seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) menyampaikan bahwa penderita jantung di Sumut terdeteksi mulai dari usia 40-60 tahun ke atas.

“Dari data seksi P2PTM yang kita punya dan berdasarkan target indikator rencana strategis (renstra) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penderita jantung mulai dari umur 40 tahun ke atas,” ujarnya kepada mistar.id, Senin (18/11/24).

Sedangkan berdasarkan jenis kelamin penderita jantung di Sumut, Basarin mengatakan bahwa penderita jantung lebih banyak wanita dibandingkan laki-laki.

Lebih lanjut, Basarin juga mengungkapkan dua faktor risiko yang menyebabkan penderita jantung.

Baca juga: Peringatan HKN 2024, Kadinkes Sumut Ajak Masyarakat Komitmen Hidup Sehat

“Pertama faktor risiko yang tidak dapat diperbaharui yaitu usia, keturunan hingga jenis kelamin. Sedangkan faktor risiko yang dapat diperbaharui adalah kurang aktivitas, pola makan dan lainnya,” ungkapnya.

Sedangkan penyebab penderita jantung biasanya disebabkan karena faktor keturunan. Bisa pula dikarenakan karena komplikasi dua penyakit.

“Faktor keturunan dan pola hidup yang kurang sehat karena penyakit jantung tidak bisa berdiri sendiri. Biasanya penyakit jantung didahului penyakit seperti hipertensi dan diabetes melitus,” katanya.

“Dari komplikasi dua penyakit tersebut, apabila tidak ditangani dengan baik maka komplikasinya menjadi penyakit jantung,” lanjutnya.

Baca juga: Tak Terima Divonis 10 Tahun Penjara, Mantan Kadinkes Sumut Akan Kasasi

Dinkes Sumut juga mengimbau kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat dengan meningkatkan aktivitas fisik agar bisa terhindar dari penyakit jantung.

“Melakukan hidup sehat dengan meningkatkan aktivitas fisik, pola makan yang baik dan cek kesehatan secara teratur. Mulai cek tekananan darah , berat badan dan lainnya,” pungkasnya. (berry/hm20)